Pertumbuhan Kredit Perbankan Lesu

Senin, 03 Juli 2017 | 16:07:32 WIB

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyebutkan perbankan nasional berada dalam kondisi baik dan sehat. Meski demikian pertumbuhan kredit perbankan masih lesu, masih di bawah dua digit.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, secara umum kondisi rasio kecukupan modal bank masih di kisaran 23%, rasio kredit bermasalah masih di kisaran 3,1%.

Hal ini disampaikan Agus terkait pernyataan Gubernur Bank Sentral AS alias The Federal Reserve (The Fe), Janet Yellen, yang menyebutkan bahwa tidak akan ada lagi krisis keuangan di Amerika.

"Likuiditas perbankan juga masih baik. Memang pertumbuhan kredit masih di bawah dua digit, tapi cukup baik," kata Agus di Gedung BI, Jakarta, seperti dilansir detikFinance, Senin (3/7/2017).

Dia menjelaskan, memang harus diwaspadai juga kondisi perbankan seperti di Eropa dan Italia yang memiliki rasio kredit bermasalah yang cukup tinggi.

"Kemudian sekarang di Amerika ada kemungkinan untuk mengendorkan regulasinya, kita juga mewaspadai kondisi dunia, tapi kondisi perbankan kita dalam keadaan baik dan kondisi likuid, kami harap ini bisa membantu stabilitas sistem keuangan," ujar Agus.

Pekan lalu, Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve, Janet Yellen percaya diri mengungkapkan selama dirinya hidup tidak akan terjadi krisis keuangan.

Dilansir detikFinance yang dikutip dari Reuters, Yellen mengungkapkan reformasi besar-besaran di sektor perbankan telah dilakukan paska krisis 2007-2009.

"Saya katakan tidak akan ada lagi krisis keuangan, kita sudah jauh lebih aman dan saya yakin hal itu tak akan terjadi lagi," kata Yellen seperti dikutip detikFinance dari Reuters.

Yellen mengatakan, reformasi di industri keuangan AS sudah banyak membantu untuk mengatasi dampak krisis yang pernah terjadi beberapa tahun lalu.

Terkini