BENGKALIS (Wahanariau) - Sejumlah warga Kabupaten Bengkalis di Desa Ketam Putih, Provinsi Riau, mengeluhkan seringnya pemadaman listrik dan mengancam akan melakukan unjuk rasa ke kantor PLN setempat.
"Jika PLN terus melakukan pemadaman, kami akan melakukan aksi demo dikantor PLN, jika perlu desa terdalam juga kami ajak untuk melakukan demo, seperti desa Sekodi dan desa lainnya, kita terlalu banyak bersabar terkait listrik ini," kata warga desa Ketam Putih yang juga merupakan Kepala Dusun II Desa Ketam Putih, M Nur di Bengkalis, Kamis (17/8/2017)
Dia mengatakan, pihak PLN terlalu sering melakukan pemadaman di desa itu, hampir setiap hari pemadaman listrik terjadi, bahkan setiap magrib juga dilakukan pemadaman.
"Memang pemadaman yang dilakukan tidak sampai dua atau tiga jam, akan tetapi pemadaman ini sering dilakukan bahkan dalam satu hari sampai tiga kali dilakukan pemadaman," katanya.
Dia melanjutkan, PLN diduga bermain curang, hanya kerap melakukan pemadaman di daerah desa terdalam saja, sedangkan di daerah perkotaan jarang dilakukan pemadaman.
"Seiring dicabutnya subsidi ini seharusnya pelayanan PLN semakin membaik, bukan malah sebaliknya, sedangkan tarif listrik naik hingga tiga kali lipat, sedangkan pelayanan seperti ini, tidak memuaskan samasekali," katanya.
Sementara itu, warga Jalan Pramuka Desa Air Putih, yang berdekatan dengan daerah perkotaan Bengkalis, Zabidi menyebutkan, pemadaman jarang terjadi di daerah itu.
"Jarang terjadi pemadaman, jikapun listrik mati itu disebabkan hujan lebat ataupun ada pohon tumbang yang mengenai kabel listrik," kata zabidi.
Dirinya pun mengakui di daerah desa terdalam sering terjadi pemadaman oleh pihak PLN. "Saat kami pulang kampung di daerah Ketam Putih sana memang sering listrik mati, bahkan dalam satu hari itu dua hingga tiga kali mati," katanya.
Sementara Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bengkalis, Indra Gunawan menyayangkan dengan pemadaman yang terjadi, namun katanya, pihak DPRD juga tidak bisa memanggil pihak PLN, karena PLN Bengkalis merupakan cabang dari Dumai.
"Jika memang masyarakat ingin melakukan demo, kita harap dilakukan dengan baik, tidak anarkis," katanya. (rdk/ant)