Satu-Satunya di Riau, Pramuka Lapas Pekanbaru Torehkan Prestasi di Tingkat Nasional

Jumat, 18 Agustus 2017 | 23:16:58 WIB

PEKANBARU (Wahanariau) - Jumlah narapidana Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Kota Pekanbaru, yang bergabung di dalam Gerakan Pramuka terus bertambah dan mereka sudah meraih prestasi ditingkat nasional, meski keberadaan mereka masih dibedakan dari pramuka pada umumnya.

"Keinginan warga binaan (narapidana) untuk ikut pramuka sangat besar, karena itu bermanfaat untuk kedisiplinan dan pembentukan karakter mereka," kata Kakak Pembina Pramuka Lapas Klas IIA Pekanbaru, Serma Joko Pratowo kepada Antara disela peringatan HUT ke-56 Gerakan Pramuka di Pekanbaru, Jumat (18/8/2017)

Ia menjelaskan, gerakan pramuka di Lapas Pekanbaru sudah dikukuhkan sebagai Gugus Depan 07075 pada Juli 2017. Gerakan kepanduan tersebut merupakan satu-satunya yang ada di Lapas Riau.

Sejak pramuka dirintis di Lapas Pekanbaru pada tiga tahun lalu, jumlah anggotanya terus meningkat. Dari gelombang pertama hanya ada 23 narapidana yang menjadi anggota pramuka, kini pada gelombang ketiga sudah ada 90 anggota. 

"Kalau tidak dibatasi jumlahnya bisa sampai 200-an, tapi terpaksa harus dibatasi karena lapangan untuk latihannya tidak muat," ujarnya.

Pramuka dari Lapas Pekanbaru sempat mewakili Riau pada Jambore Narapidana untuk Kemanusiaan di Garut, Jawa Barat, pada Oktober 2016. Pada jambore nasional itu, mereka berhasil meraih penghargaan juara umum untuk tingkat disiplin dan kekompakan.

"Mereka sudah berprestasi, dapat piala dan menunjukan bahwa mereka bukan sampah masyarakat," kata Joko Pratowo.

Ia berharap agar keinginan kuat narapidana untuk bergabung dalam pramuka mendapat dukungan dari Pramuka Kwarda Riau dan Kwarcab Pekanbaru.

Menurut dia, hingga kini pramuka di Lapas mendapat perlakuan berbeda dari pramuka pada umumnya karena hanya mendapat pelatihan kedisiplinan seperti baris-berbaris saja. Para kakak pembina juga bukan murni berlatar belakang pramuka, melainkan dari TNI-Polri.

"Saya harap dari kwarda dan kwarcab bantu pembinaan, jangan ada pembedaan bagi warga binaan. Kami merasa pramuka di Lapas belum mendapat pelatihan yang sesungguhnya," ucap Joko Pratowo.

Sementara itu, Kepala Subseksi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan Lapas Klas IIA Pekanbaru, Yopi Febrianda, mengatakan adanya gerakan pramuka sangat membantu proses pembinaan narapidana dilembaga itu. Pihak Lapas menyatakan akan terus mendukung kegiatan positif tersebut dengan memberikan fasilitas yang memadai.

"Manfaat dari pramuka ini sangat nampak dari segi kedisiplinan warga binaan. Jadi kalau kami ada kegiatan, bisa gunakan mereka. Apalagi selama ini kondisinya kita kekurangan orang," kata Yopi. (rdk/ant)

Terkini