Ada Tembakan dan Ledakan di Pendopo, Ternyata Ini Yang Terjadi

Jumat, 01 September 2017 | 23:55:47 WIB

PURWAKARTA (Wahanariau) - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi diculik kelompok teroris. Aksi tembak-menembak antara kelompok teroris terjadi di Pendopo Pemkab Purwakarta, Kamis (31/8/2017).

Semua aksi tersebut terjadi dalam kegiatan simulasi penanganan teroris yang digelar pasukan Yonif 300/Raider BJW atau Batalyon Infanteri Raider 300/Raider Brajawijaya.

Pasukan ini merupakan pasukan elit Infanteri TNI Angkatan Darat, atau satuan Pemukul Mobile Kodam III/Siliwangi yang mempunyai tugas pokok mencari, mendekati, menawan, dan menghancurkan musuh untuk sasaran yang strategis.

Simulasi tersebut diawali dengan aksi Dedi Mulyadi bersama stafnya sedang berjalan di pendopo. Tiba-tiba, sekelompok pria dengan senjata laras panjang menembak membabi buta seraya menodong Dedi dan dua stafnya.

"Masuk ruangan, masuk pa bupati, masuk," ujar seorang di antara mereka seraya menembak ke udara.

Bupati akhirnya disandera di dalam Gedung Negara. Sempat ada perdebatan di dalam gedung negara dan masih ada suara tembakan di dalam gedung yang ditembakan sekitar 4 orang pria bersenjata.

Di Taman Maya Datar sempat ada suara ledakan. Di luar gedung sedikitnya ada enam orang pria bersenjata. Tiba-tiba, pasukan Raider bersenjata lengkap dengan seragam hitam satu persatu melumpuhkan para teroris.

Menyergap pria bersenjata di Gedung Negara tanpa banyak negosiasi, langsung melumpuhkan di tempat karena mengancam pasukan. Dedi kemudian dievakuasi pasukan ke Kodim 0619 Purwakarta.

Agenda itu digelar sebagai simulasi pembebasan sandera oleh teroris dan dipimpin Danyonif Raider 300 Brajawijaya, Mayor Infanteri Herry Indriyanto.

Perasaan Dedi Mulyadi saat Disandera
Suara tembakan berbagai jenis senjata dari pasukan Yonif Raider 300 Brawijaya dalam simulasi teror, membuat suasana Pendopo Pemkab Purwakarta yang biasa tenang jadi gaduh.

Sejumlah pegawai Sekretariat Daerah (Setda) Pemkab Purwakarta tampak kelimpungan saat simulasi dimulai karena suara tembakan yang beruntun mengagetkan suasana yang sebelumnya tenang.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengaku pertama kali mendengar suara tembakan secara berturut-turut dalam jarak yang dekat. "Suara tembakan senapan itu enggak enak banget, kebayang kalau tinggal di daerah perang, makanya bersyukur bisa tinggal di Indonesia yang aman, tidak ada perang," ujar Dedi.

Ia juga mengaku kaget karena simulasi dimulai secara mendadak. Saat itu, ia sedang bersama dua stafnya. Ia membayangkan kondisi seperti itu di negara-negara sedang perang.

"Ya kaget, saya lagi berkeliling pendopo tiba-tiba ada suara tembakan. Saya jadi mikir bagaimana jika tinggal di daerah perang, suasana seperti ini tiap hari. Bersyukurlah tinggal di Indonesia yang aman karena ada pasukan TNI yang siap memukul semua ancaman," ujar dia.

Sementara itu saat simulasi digelar, sejumlah petugas kebersihan di pendopo kocar - kacir saat mendengar suara letusan tembakan.

Pada kesempatan sama, pemimpin simulasi Dan Yonif 300 Brawijaya Mayor Inf Herry Indriyanto menambahkan pasukannya disiapkan untuk turun dalam operasi-operasi khusus.

"Salah satunya tadi pembebasan tawanan termasuk operasi pengamanan tokoh-tokoh penting," ujar Herry seraya menyebut 30 personil diturunkan dalam operasi simulasi ini. (TribunJabar)

Terkini