Kekanak-kanakan Golkar di bawah Novanto

Rabu, 06 September 2017 | 00:22:34 WIB

JAKARTA (Wahanariau) - Pengamat Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing menilai keputusan Partai Golkar di bawah kepemimpinan Setya Novanto yang melakukan pemecatan terhadap Kader Muda kritis, Ahmad Doli Kurnia, merupakan tindakan kekanak-kanakan.

Oleh karena itu, ia meminta kepada pengurus Partai Golkar untuk segera merubah sikap tersebut dengan cara melakukan pembenahan di struktur internal Partai

"Saya turut prihatin. Saya melihat masih terulang tindakan pemecatan kader di Golkar. Tindakan pemecatan sebagai pertanda masih sangat banyak yang harus dibenahi di internal partai dan sekaligus menunjukkan bahwa partai tersebut belum dewasa dalam berpolitik," katanya saat di hubungi Rimanews.com melalui pesan WhatsApps, Senin (04/09/2017).

Direktur Emrus Corner itu menilai jika pola pikir yang dilakukan internal Golkar terus dibiarkan, ia khawatir partai yang pernah berkuasa selama 32 Tahun tersebut akan diambil alih oleh kekuatan di luar Golkar.

"Jika tidak dibenahi masalah internal Golkar dalam waktu sesingkat-singkatnya, sebagaimana layaknya sebuah partai modern, maka partai ini bisa jadi diakusisi oleh kekuatan dari luar Golkar itu sendiri," katanya.

Menurutnya Kader Partai Golkar harus berpikir jauh ke depan dalam membesarkan partai.

Selain itu, jika ada konflik di internal, semua pihak harus saling menjembatani dan mendinginkan suasana dengan cara membuat forum dialog dan jika akan mengambil keputusan tentunya pimpinan dan kader partai harus mementingkan keutuhan dan kemajuan partai Golkar.

Kader muda melawan pemecatan Doli
Anggota Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Muhammad Syamsul Rizal menyayangkan keputusan DPP Partai Golkar yang memecat Ketua GMPG Ahmad Doli Kurnia.

Menurutnya, keputusan DPP partai Golkar menunjukkan bahwa pimpinan partai berlambang pohon beringin tersebut telah salah kaprah lantaran memecat kader muda yang bersikap kritis.

"Idealnya yang dipecat oleh Golkar itu Setya Novanto dan Idrus Marham, bukan Ahmad Doli atau kader-kader lain," katanya.

Syamsul berpendapat demikian lantaran ia berpijak dengan pakta integritas yang disepakati Setnov sebagai pimpinan partai, yang saat ini telah berstatus sebagai tersangka korupsi pada skandal e-KTP yang merugikan keuangan negara Rp2,3 triliun.

Sementara itu, Idrus dinilai syamsul telah mengabaikan citra Partai Golkar yang rusak karena dianggap melindungi Novanto yang diduga korup.

"Merujuk pada konstitusi organisasi, Novanto dan Idrus telah melanggar kaidah dan norma sosial yang tentunya akan berdampak pada reputasi partai itu sendiri," kata Syamsul.

Kader muda Golkar itu mengaku bingung dan tak masuk akal dengan dipecatnya Ahmad Doli tersebut. Menurutnya, keputusan yang diambil oleh Idrus Marham bukan untuk kepentingan partai melainkan untuk kepentingan seseorang atau kelompok.

Ahmad Doli dikenal kritis terhadap kepemimpinan Novanto pascapenetapan tersangka. Dia menyerukan supaya ada suksesi kepemimpinan di tubuh partai karena status tersebut menciderai marwah partai dan berpotensi menggerogoti elektabilitas Golkar pada pemilu 2019 mendatang. (rdk/rima)

Terkini