Perkembangan Kasus Penipuan Travel Umroh SAI Pekanbaru Dipertanyakan

Jumat, 08 September 2017 | 16:37:02 WIB

PEKANBARU (Wahanariau) - Korban dugaan penipuan Travel Umroh SAI di Pekanbaru mempertanyakan perkembangan kasusnya yang telah dilaporkan sejak tahun 2013 lalu kepada kepolisian resor setempat.

"Sampai sekarang belum apa-apa, tapi sudah gelar perkara dan polisi menyatakan pemilik umroh masih dalam Daftar Pencarian Orang," kata korban Susiah (42) di Pekanbaru, Kamis (7/9/2017).

Dia menyatakan laporan itu belum dicabut dan dirinya juga akan membantu sekitar 30 korban lainnya untuk melaporkan hal serupa. Dirinya sendiri ditipu bersama dua anggota keluarganya lain yang telah menyetorkan uang umroh Rp23 juta untuk satu orang.

"Itu karena tetangga yang menawarkan, saya tidak suuzon, masuk saja. Saya tiga orang, uang muka Rp15 juta dan seminggu lagi dilunasi semua," ujarnya.

Lalu ketika akan berangkat bahkan sudah sampai bandara dicek tidak ada keberangkatannya. Kemudian mendatangi kantor SAI di Jalan Kemiri ternyata juga sudah tutup dan tak bisa dihubungi.

Akhirnya Susiah berhasil ditemui pemiliknya dan mengaku dihipnotis di lokasi Wisata Alam Mayang sehingga uangnya hilang. Akan tetapi menurut korban alasan itu mengada-ada karena yang lain-lainnya tidak hilang seperti telepon seluler dan sepeda motor.

"Dua bulan setelah itu saya lapor, saya tidak malu ketipu supaya jemaah lainnya juga ikut melapor. Sekarang ada jemaah lain hubungi saya untuk bikin laporan, tadi ke polda disuruh ke polres agar satu saja laporannya biar lebih kuat," ujarnya.

Terkait hal ini, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Ariyanto menyampaikan laporan itu memang sudah lama. Pihaknya masih berusaha mencari pelaku penipuan umroh tersebut.

"Masalahnya sudah dibayar tapi tak berangkat. Kita sudah tetapkan DPO dan cari keberadaan tersangka selain korban sudah diperiksa," ujar Bimo.

Ditanyakan terkait akan adanya korban lain yang akan melapor juga, kasat mengatakan pihaknya tidak menutup diri. (rdk/ant)

Terkini