Islam dan Kebangsaan Melebur Jadi Satu, Coba Memisahkan Berarti Tak Paham Sejarah

Senin, 18 September 2017 | 04:09:46 WIB
Foto: Dok MPR

SOLO - Ketua MPR Zulkifli Hasan mengingatkan pentingnya relasi Islam dan kebangsaan. Baginya, kedua hal tersebut adalah kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

"Islam dan kebangsaan itu sudah lebur jadi satu. Siapapun yang masih mencoba memisah-misahkan berarti tak paham sejarah," ujar Zulkifli dalam keterangan tertulis, Minggu (17/9/2017).

Hal tersebut disampaikan Zulkifli disela-sela acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) ke-III Majelis Tafsir Al Qur'an (MTA) di Stadion Manahan Solo, hari ini.

Di kesempatan tersebut, ia juga berharap agar MTA dan organisasi masyarakat Islam lainnya terus menjaga semangat kebersamaan sesama kelompok Islam.

"Yang bedanya disimpan dulu, persamaannya yang kita utamakan. Majukan umat Islam dengan ilmu, pendidikan, daya saing, dan kewirausahaan," imbaunya.

Ia mengatakan perbedaan adalah rahmat yang harus dijaga sebaik-baiknya. Perbedaan bukan untuk dipertentangkan.

"Soal suku, soal latar belakang, itu sudah selesai 72 tahun lalu. Sekarang saatnya maju bersama, sejahtera bersama. Memperjuangkan Indonesia, bukan memperjuangkan kelompoknya sendiri," katanya.

Turut hadir dalam Silatnas ini di antaranya Presiden Joko Widodo, Menteri Sektretaris Negara Pratikno, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan ratusan ribu kader MTA dari seluruh Indonesia.

Silatnas yang mengusung tema 'Merajut Kebhinekaan, Memperteguh NKRI' ini merupakan kegiatan pengukuhan perwakilan dan cabang MTA baru. Pada kesempatan ini, pimpinan pusat MTA Ahmad Sukina mengukuhkan 64 perwakilan dan cabang MTA dari 14 provinsi. Hingga kini terdapat 604 perwakilan dan cabang MTA di seluruh Indonesia. (detik)

Terkini