F16 Lanud Pekanbaru Berhasil Turun Paksa Pesawat Intel

Selasa, 19 September 2017 | 21:05:44 WIB

PEKANBARU - Sebanyak enam pesawat tempur F16 Skadron 16 berhasil memaksa turun sebuah pesawat yang diduga melakukan kerja intelejen pada simulasi "force down" Latihan Pertahanan Udara "Tutuka" di Lanud Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru, Selasa (19/9/2017)

"Pesawat yang disergap disimulasikan pesawat intel yang mengambil data di pesisir barat Sumatera," kata Komandan Unsur Tempur Sergap Latihan Hanud "Tutuka", Letkol (Pnb) Nur Alimi kepada Antara di Skadron 16 Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.

Simulasi tersebut dilakukan layaknya kondisi sebenarnya, dimana pengamanan wilayah udara oleh Radar Satrad mengidentifikasi pesawat tidak dikenal 15 menit sebelum masuk teritorial Indonesia. Dalam empat menit, sebanyak enam jet tempur F16 A/C Fighting Falcon Block 52ID langsung mengudara.

"Pesawat itu kita cegat di wilayah udara Palembang (Sumatera Selatan), dan sekitar 15 menit pesawat kita mencapai ke sana untuk memaksa dia turun di Pekanbaru," kata Nur Alimi.

Begitu mendarat, ratusan personel dari Lanud Roesmin Nurjadin termasuk pasukan dari Yon Paskhas 462 dengan bersenjata lengkap, mengelilingi pesawat tersebut. Mereka langsung memaksa kru dan penumpang pesawat untuk turun, dan petugas dengan membawa anjing
pelacak menyisir ke dalam kabin pesawat.

"Penumpang dan kru pesawat langsung diamankan untuk diinterogasi," katanya.

Secara keseluruhan, simulasi "force down" di Lanud Pekanbaru berjalan lancar meski dilakukan di tengah hujan.

Letkol (Pnb) Nur Alimi menjelaskan operasi "Tutuka" tersebut digelar oleh Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) yang berlangsung sejak 18 September 2017.

Latihan berlokasi di beberapa kota seperti Medan, Pekanbaru, Palembang dan lainnya guna berkoordinasi menyamakan persepsi melaksanakan rangkaian latihan hanud sebagai latihan puncak Kohanudnas pada tahun 2017.

Tujuannya adalah untuk melindungi simbol-simbol negara dan obyek vital nasional dari kemungkinan serangan udara lawan. Oleh karena itu, pada Latihan Tutuka ini berbagai unsur hanudnas baik sipil dan militer dilibatkan termasuk Hanud pasif dan obvitnas, agar siap menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi.

Latihan "Tutuka" akan diadakan selama tiga hari merupakan tolak ukur seluruh personel berkemampuan hanudnas terkait seberapa baik penguasaan dan kemahirannya dalam melaksanakan prosedur operasional pada tugas pertahanan udara dengan melibatkan satuan pertahanan udara kewilayahan.

Selain itu, juga dapat diketahui pula penguasaan dan kemahiranya melaksanakan integrasi serta interoperability organisasi dan prosedur antar satuan hanud kewilayahan dalam tugas tugas Hanud.

Selain itu, latihan "Tutuka" merupakan latihan puncak Kohanudnas yang melibatkan dua atau tiga Kosekhanudnas, tujuannya mengukur kemampuan dan kesiagaan Kosekhanudnas dalam pelaksanaan mekanisme operasi Hanud serta kemampuan komando pengendalian dan koordinasi unsur-unsur Hanud dibawahnya, meliputi unsur Radar Militer/Sipil, unsur Tempur Sergap, unsur Dahanud (Daerah Pertahanan Udara), unsur KRI berkemampuan Hanud, unsur Lanud Operasi dan unsur Hanud Pasif.

Metode latihan yang digunakan simulasi dan geladi lapangan melibatkan unsur-unsur hanud antara lain pesawat Tempur F-16, Detesemen Rudal TNI AD, Kapal Republik Indonesia (KRI), pesawat Boeing 737, Helikopter SAR, Denhanud Wing 1 Paskhas, Satrad-satrad jajaran Kosekhanudnas I dan III, Lanud Halim Perdanakusuma, Lanud Sri Mulyono Herlambang, Palembang, Lanud Rusmin Nurjadin, Pekanbaru, Lanud Suwondo Medan dan lainnya. [Antara]

Terkini