Cara Mudik Anti Macet, Sewa Heli Aja, Lagi Tarif Promo

Jumat, 01 Juli 2016 | 14:58:09 WIB

Wahanariau - Helicopter City Transportation (HeliCity) menawarkan cara mudik baru. Sesuai namanya, naik helikopter. Sejauh ini sanggup melayani jarak yang bisa ditempuh sampai 2 jam yaitu antara Jakarta – Semarang.

Penawaran pulang ke kampung halaman naik helikopter itu benar-benar perdana. Baru ditawarkan HeliCity tahun ini mulai 1 Juli 2016 sampai 12 Juli 2016.

”Ya bisa dibilang bukan program mudik lah. Hanya menawarkan solusi di high season Ramadhan dan Lebaran ini,” ucap HeliCity Business Head, Ari Nurwanda, kepada Jawa Pos, Jumat (01/07/2016).

Ari terkesan sedikit malu untuk mengatakan programnya itu dalam rangka mudik. Maklum, masih menjadi hal baru di Indonesia. HeliCity yang merupakan unit usaha di bawah Whitesky Aviation melihat ada peluang bisnis dari ritual tahunan mudik hari raya Idul Fitri.

Walaupun hanya untuk jarak dekat seperti rute Jakarta – Bandung dengan jarak tempuh darat sekitar 100 km, tetap diyakini ada pasarnya.

Terlebih akibat membludaknya volume kendaraan di jalur darat pada musim lebaran, kata Ari, rute yang biasanya bisa ditempuh maksimal 3 jam lewat jalan tol itu bisa mencapai kali dua lebih lama.

Di dunia bisnis jasa penerbangan helikopter, biasanya pengenaan tarif dilakukan per minimum dua jam. Dengan pola bisnis seperti itu, sulit dilakukan penawaran menarik dalam rangka program mudik lebaran.

”Maka kami membuat satu inovasi baru ini. Kami coba membuat formulasi cukup 30 menit saja. Jadi per 30 menit kena charge dari sebelumnya per minimum 2 jam,” tutur pria kelahiran 8 Februari 1972 itu.

Sejak sekitar pertengahan 2015. Pihaknya belum melakukan grand launching sejak saat itu sambil terus melakukan evaluasi dan pengembangan. ”Ini kebetulan ada momen peak season Ramadhan dan Lebaran maka sekalian kita buat program ini,” ucapnya.

Dalam kondisi normal, tarif sewa (charge) helikopter per 30 menit sebesar Rp 26,4 juta sudah termasuk pajak (PPn). Namun dalam program Lebaran ini pihaknya menawarkan special rate sebesar Rp 16,5 juta include PPN per trip.

Dengan tarif sebesar itu, satu helikopter tipe Bell 407 yang digunakan HeliCity menampung empat orang penumpang. Di kabin (onboard), selain ditemani pilot, turut mendampingi satu orang engineer (mekanik).

Di darat (onground), passenger handling bertugas menuntun para penumpang mulai dari sejak tiba di lokasi helikopter parkir sampai menuju kabin dan siap terbang (takeoff). Petugas itu pula yang akan membawakan makanan bagi penumpang untuk bekal sepanjang penerbangan.

”Snack biasa saja. Minumnya juga biasa, air mineral atau teh. Tapi bisa juga menyesuaikan permintaan penumpang,” ungkap Ari.

Untuk program mudik tahun ini, dari sebanyak 6 helikopter dikelola HeliCity, disediakan dua unit. Satu unit dijadwalkan terbang tiga kali saja dalam sehari diupayakan tidak sampai sore karena memertimbangkan kondisi cuaca yang biasanya mulai hujan jelang malam terutama di Jawa.

Sampai saat ini HeliCity sudah menerima pesanan terbang mayoritas ke Bandung mulai 6 Juli sampai 12 Juli 2016. Khusus program ini titik terbang di Jakarta dipusatkan di Senayan National Golf dan kawasan bandara Halim Perdanakusumah.

”Kami memang menyadari ini baru langkah awal. Mungkin belum banyak karena ini baru diperkenalkan. Tapi ke depan kami meyakini ini menjadi salah satu kebutuhan,” yakinnya.

Atas dasar itu pihaknya pada April 2015 melakukan penandatanganan pembelian 30 unit Bell helikopter dan diharapkan secara bertahap mulai tahun ini sudah dikirimkan pesanannya. Bell Helicopter Textron, produsennya, berpusat di Fort Worth, Texas, Amerika Serikat.

Dengan kedatangan unit baru yang lebih efisien dan berkapasitas sekitar empat penumpang itu, kata Ari, diupayakan tarifnya bisa di bawah Rp 15 juta per 30 menit. ”Nantinya ya bukan untuk program high season seperti Ramadhan ini saja tapi juga kami melihat ada kebutuhan reguler untuk bisnis,” pikirnya.

Saat ini banyak perusahaan besar yang berkantor di pusat Jakarta tetapi memiliki remote office di kawasan industri seperti di Cikarang, Karawang, dan daerah lainnya.

Di daerah-daerah terutama kawasan industri itu meskipun infrastruktur tolnya sudah tersedia namun sejauh ini selalu terjadi kemacetan. ”Kami memang ingin membuat bisnis ini lebih serius,” tekadnya.

- Helipad di Jakarta : 30 titik baik roofstop maupun ground level - Tujuan reguler favorit dari Jakarta : Bandung, Megamendung (Puncak, Jawa Barat), Sukabumi, dan Bayah (Banten) - Tarif per 30 menit: Rp 26,4 juta (normal), Rp 16,5 juta (promo Idul Fitri) - Layanan onground : Passenger handling dan kendaraan mengantar dari titik mendarat ke lokasi di kota tujuan - Target: Tiga penerbangan per hari

Sumber : Jpnn.com

Terkini