MERANTI (WR) - Kapoda Riau Brigjen Pol Supriyanto melanjutkan upaya meredakan konflik antara masyarakat dengan polisi di Selatpanjang.
Setelah dini hari tadi bertakziah ke rumah dua korban tewas, Apri Adi Pratama (24) dan M Soleh atau sebelumnya ditulis Isnadi / Isrusli, sejak pagi, Jumat (25/8/2016) digelar pertemuan di aula Hotel Grand Meranti Selatpanjang.
Selain Kapolda, dari kepolisian juga hadir Kapolres Meranti AKBP Asep Iskandar dan sejumlah perwira dari Polda Riau.
Sementara dari pihak masyarakat hadir Wakil Bupati Meranti Said Hasyim, mantan Gubernur Riau Wan Abubakar, Ketua Lembaga Adat Melayu Riau (LAM) Meranti.
Dilansir Riauterkini, Berbagai keluhan masyarakat disampaikan dalam pertemuan tersebut. Termasuk munculnya desakan agar Kapolda mencopot AKBP Asep Iskandar dari jabatannya sebagai Kapolres Meranti. Desakannya tersebut disampaikan Ketua KNPI Hanafi.
“Bentrok yang terjadi di Mapolres Meranti kemarin tak lepas dari kegagalan Kapolres memberi penjelasan yang memuaskan masyarakat saat masih di RSUD. Itu membuktikan Kapolres gagal menjalankan tugas menjaga keamanan dengan baik, karena itu kami mendesak agar Kapolres dicopot,” ujar Hanafi yang langsung disauti teriakan setuju sejumlah hadirin.
Selain itu, Hanafi juga meminta Kapolres tidak diikutkan dalam proses penindakan terhadap personil Polres Meranti yang diduga terlibat dalam tindakan penganiayaan yang menyebabkan tewaskan Adi.
Terkait desakan tersebut, Kapolda Riau berjanji akan menindak-lanjuti. Ia juga menegaskan bahwa penyelidikan atas tewaskan Adi akan dilakukan Polda Riau tanpa melibatkan Polres Meranti.
Kapolres Meranti dan pihak-pihak terkait di Meranti akan diperiksa sebagai pihak yang mengetahui peristiwa tersebut.
Sampai saat ini pertemuan masih berlanjut dan sejauh ini masih berlangsung kondusif.