PALANGKARAYA – Dua orang pelaku penjual janda dan gadis dibekuk Direktorat Kriminal Umum Polda Kalimantan Tengah. Ironisnya, salah satu diantaranya masih berstatus mahasiswa.
Seperti dilansir PojokSatu, Bisnis lendir nikmat yang dilakoni RFR (22) dan AZ (21) ini tercium petugas saat keduanya berjualan janda dan gadis melalaui jejering sosial BeeTalk.
Petugas yang menyamar akhirnya bisa menangkap keduanya di Hotel HCN di Jalan Antang, Palangka Raya, Kalimantan Selatan. Sementara, korban yang dijual oleh tersangka adalah seorang janda muda, DA (23) dan gadis, LU (23).
Selain menangkap FRZ yang masih berstatus mahasiswa dan AZ yang berprofesi sebagai stylish make up itu, polisi juga menyita sejumlah barang bukti. Diantaranya, satu unit ponsel, tiga lembar kwitansi pembayaran kamar hotel, uang tunai Rp1,7 juta lebih.
Sedangkan dari korban, DA dan LU, disita baju, celana dalam warna merah, bra, tujuh buah kondom, pil KB dan dua unit ponsel.
Dirkrimum Polda Kalteng Kombes Pol Ignatius Agung Prasetyoko menyatakan, RFR dan AZ ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Ignatius menyebut, modus operasi para pelaku ini memanfaatkan teknologi aplikasi media sosial dengan menawarkan perempuan yang menjadi PSK secara online.
“Rata-rata setiap kali transaksi memasang tarif Rp700 ribu hingga Rp1 juta. Saat ini tersangka ditahan dan sudah dikirim SPDP ke kejaksaan,” tuturnya, Kamis (21/9/2017).
Berdasar pengakuan pelaku di depan penyidik, keduanya sudah menjalankan bisnis ledir kenikmatan itu sejak sekitar tiga bulan lalu. Melalui akun media sosial tersebut, keduanya menyediakan foto-foto ‘barang dagangannya’ lengkap dengan harga-harganya.
“Kalau harganya cocok, lalu janjian di hotel. Intinya, chat, nego, cocok harga, main lalu bayar,” bebernya.
Atas perbuatannya, polisi mengenakan pasal 2 UU RI Nomor 21 Tahun 2007 tentang TPPO dengan ancaman 15 tahun penjara dan atau denda Rp120 juta.