Jokowi Berharap Bank Wakaf Bisa Selesaikan Masalah Yang Tidak Bisa Diselesaikan Perbankan

Sabtu, 10 Maret 2018 | 11:37:13 WIB
Presiden Jokowi saat meresmikan Bank Wakaf Mikro di Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah, Kedinding, Surabaya, Jumat (9/3/2018). (Foto: Humas/Agung).

SURABAYA - Dalam rangkaian kunjungan kerja ke Jawa Timur, sejak Kamis (8/3) kemarin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah, di Kedinding, Surabaya, Jumat (9/3/2018).

Dalam kesempatan ini, Presiden berkesempatan meresmikan Bank Wakaf Mikro Al Fitrah Wava Mandiri.

Saat menyampaikan sambutan, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa bank wakaf didorong untuk didirikan karena dirinya tidak hanya mengurusi yang besar saja. Kepala Negara menambahkan bahwa dirinya juga ingin mengurus yang kecil-kecil.

BACA : Akhir Maret 2018, Jokowi Akan Rombak Urusan Perizinan dan Ketenagakerjaan

“Meskipun ini nanti kantornya kecil, enggak apa-apa, modalnya juga kurang lebih 8 miliar enggak apa-apa,” ujar Presiden.

Menurut Presiden, pembangunan bank wakaf mikro ini berasal dari donasi tokoh-tokoh yang ada di Republik tercinta ini. Ia menambahkan dari Cirebon misalnya didonasi oleh pengusaha Dato Tahir.

Kepala Negara berharap bank wakaf mikro ini harus bisa menyelesaikan masalah-masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh perbankan karena kalau mau pinjam ke bank itu harus memiliki agunan, dan harus mengumpulkan administrasi yang bertumpuk-tumpuk.

BACA : Investasi Kalah Dengan Negara Tetangga, Jokowi Akan Obrak Pengurusan Perizinan Yang Terlalu Lama

“Di perbankan juga kalau kita lihat, ada bunganya. bunganya juga cukup besar. Kalau bank wakaf mikro ini hanya dikenai yang namanya biaya operasional atau biaya administrasi yaitu hanya 3% per tahun bukan per bulan (tapi) per tahun,” ujar Presiden seraya menambahkan kalau misalnya ada ibu-ibu mau pinjam Rp2.000.000 silakan pinjam ke bank wakaf mikro ini.

Mengenai pemilihan pondok pesantren tempat didirikannya bank wakaf mikro, Presiden Jokowi menjelaskan, karena pemerintah ingin santri-santri bisa belajar bagaimana mengelola secara profesional sebuah perbankan.

Sehingga, lanjut Presiden, nantinya apabila bank ini menjadi besar nantinya diharapkan akan semakin besar ekonomi umat, dan betul-betul bisa berjalan dengan baik.***

BACA : Indonesia Negara Yang Besar, Jokowi : Kita Bersatu Karena Memiliki Ideologi Pancasila

Sumber : Setkab

Terkini