Tommy Soeharto Sebut Rakyat Makin Tahu, Zaman Siapa Yang Lebih Enak

Ahad, 11 Maret 2018 | 15:35:36 WIB
Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya Tommy Soeharto. ©2018 Merdeka.com/Arie Sunaryo

SOLO - Partai Berkarya belum menentukan sikap dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Partai dengan nomor urut 7 itu masih menunggu perkembangan dan peta politik Tanah Air.

Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra di sela Rapimnas Partai Berkarya yang digelar di Lorin Solo Hotel, Minggu (11/3/2018).

Pria yang akrab disapa Tommy Soeharto itu mengungkapkan jika saat ini partainya masih fokus pada perolehan kursi di parlemen.

BACA : Kementerian ESDM Pastikan Perizinan Pembangkit Listrik 35.000 Megawatt Tak Terkendala

"Kita ini kan partai baru, jadi pada pemilu 2019, Partai Berkarya tidak bisa mencalonkan Presiden. Kita lihat situasi dulu seperti apa nanti, kita fokus ke parlemen dulu," ujar Tommy.

Tommy mengatakan, yang terpenting adalah mendengar langsung suara rakyat. Dia menyinggung perbedaan kondisi masyarakat saat ini dan di era pemerintahan-pemerintahan sebelumnya.

"Rakyat makin tahu, mana yang lebih enak dan enggak enak. Biarlah nanti rakyat yang menentukan, rakyat yang menilai zamannya siapa yang lebih enak," katanya.

BACA : Kondisi Kesehatan Presiden Ketiga RI BJ Habibie Membaik

Disinggung dukungan politik Partai Berkarya kepada pemerintah yang berkuasa saat ini, Tommy memilih bersikap objektif.

Dia mengaku mendukung jika kebijakan pemerintah berpihak pada rakyat kecil. Namun partainya akan tetap kritis terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai perlu disikapi.

"Dana desa misalnya, kalau dipakai untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, untuk ekonomi kerakyatan ya kita dukung. Jangan hanya untuk infrastruktur saja. Yang tidak baik, ya akan kita kritisi, contohnya utang negara yang semakin membengkak. Jangan hanya gali lubang tutup lubang untuk sahur utang negara," tegasnya.

BACA : Dakwaan JPU KPK Terhadap Dokter Perekayasa Setya Novanto Sakit Keras, Begini Isinya...

Tommy menilai utang negara bukanlah masalah kecil dan harus segera dicarikan solusinya. Pemerintah harus jelas menentukan roadmap agar Indonesia menjadi negara maju.***

Sumber : Merdeka

Terkini