Kebutuhan Riset Butuh Dukungan Nyata

Kamis, 15 Maret 2018 | 12:22:00 WIB

JAKARTA - Kebutuhan riset harus didukung supaya para peneliti dapat lebih fokus untuk menghasilkan temuan-temuan yang bermanfaat bagi kemajuan Indonesia.

Hal ini ditegaska Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon usai menerima Forum Nasional Profesor Riset di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (13/3/2018).

Menurut Fadli, kebutuhan riset di Indonesia kurang mendapatkan perhatian berbeda jauh dari negara maju yang mendukung setiap kegiatan para penelitinya dalam menciptakan suatu inovasi.

Anggaran bagi para peneliti di Indonesia, sambung politisi Gerindra ini, masih sangat kecil. Ia menyatakan banyak para peneliti yang kurang mendapatkan perhatian.

BACA : Keinginan Bambang Soesatyo Perbaiki Hubungan DPR-KPK

“Para peneliti itu adalah National Treasure atau bagian dari sebuah bangsa dan negara karena mereka bisa menghasilkan suatu inovasi teknologi serta temuan-temuan yang bisa mengangkat nama bangsa dan juga bermanfaat bagi masyarakat baik di bidang pangan, industri dan juga kebutuhan sehari-hari,” kata Fadli Zon.

Oleh karena itu, dia memandang perlu pembentukan suatu dewan riset yang dapat mengkoordinasikan semua kegiatan penelitian.

“Pembentukan dewan riset itu perlu sehingga para peneliti bisa mendapatkan perhatian yang lebih dalam menciptakan suatu inovasi,” papar legislator dapil Jawa Barat itu.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Sutan Adil Hendra menilai perlu Undang-Undang Penelitian untuk memberikan payung hukum, terutama guna meningkatkan anggaran dana penelitian.

BACA : Jokowi Ajak Kazakhstan Realisasikan Kemerdekaan Palestina

“Rata - rata dana penelitian tanah air itu hanya 0,02 persen per tahun, angka ini relatif kecil jika dibanding negara lain yang telah mencapai 2 persen,” kata Sutan.

Sutan menilai, akibat kecilnya dana penelitian ini, dunia riset di Tanah Air sulit untuk berkembang. Bahkan, penelitian belum begitu tampak kontribusinya bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Imbasnya, pengelolaan kekayaan alam Indonesia yang besar, tidak optimal dalam menyejahterakan rakyat.

“Lemahnya riset ini juga membuat ketergantungan Indonesia akan teknologi negara maju begitu besar. Sumber daya kita yang melimpah, lebih besar manfaatnya bagi pihak lain yang menguasai teknologi,” nilai politisi F-Gerindra itu.

BACA : Kesepakatan Pemerintah dan DPR Biaya Ibadah Haji 2018 Jadi Rp35,2 Juta

Sutan menambahkan, DPR akan mengambil langkah untuk mengusulkan RUU Penelitian dalam masa sidang ke depan. Menurutnya secara prinsip, penelitian menjadi salah satu bagian tidak terpisahkan dalam sistem pendidikan suatu negara.

“Kita ketahui, UU Pendidikan, UU Perbukuan, UU Kebudayaan dan UU Penelitian di banyak negara menjadi tiang penyangga kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,” tandas politisi dapil Jambi itu.

Sumber : Rimanews

Terkini