Hoax...! Mendagri Bantah Isu Hilangnya 72 Juta e-KTP

Senin, 19 Maret 2018 | 17:56:06 WIB
Ilustrasi.net

JAKARTA - Tersebarnya isu di media sosial (Medsos) mengenai hilangnya 72 juta keping Kartu Tanda Penduduk (KTP) Elektronik atau yang lebih dikenal dengan e-KTP dibantah oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo.

“Informasi tentang 72 juta e-KTP hilang, itu hoax. Informasi yang tak berdasar alias bohong,” kata Tjahjo di Jakarta, Minggu (18/3/2018), sebagaimana dikutip situs www.kemendagri.go.id.

Mendagri menegaskan, informasi data NIK (Nomor Induk Kependudukan) dan KK (Kartu Keluarga) pelanggan seluler yang diisukan bocor, juga tidak benar.

BACA : Menteri PUPR Minta Jarak Tempuh Marauke - Boven Digul Menjadi 6 Jam

Ia menjelaskan, NIK dan nomor KK yang digunakan untuk registrasi kartu seluler tak bisa digunakan untuk fraud perbankan, sebab detail data NIK dan KK tak bisa dibuka, hanya bisa dilihat angkanya saja.

“Karena yang digunakan oleh operator hanya NIK dan nomor KK yang berupa angka tanpa bisa dibuka isi datanya. Kedua nomor tersebut hanya sebagai verifikator sesuai atau tidak sesuai,” tegas Tjahjo.

Ditambahkan Mendagri Tjahjo Kumolo, isu mengenai hilang 72 juta e-KTP telah hilang juga tidak benar sama sekali.

BACA : Pendaftaran Program Beasiswa Santri Berprestasi 2018 Dimulai

“Info tersebut hoax. Tidak ada 72 juta e-KTP yang kosong dan hilang. Sampai saat ini data e-KTP aman,” ujarnya.

Menurut Mendagri, sistem keamanan e-KTP dibuat berlapis. Isu hilangnya 72 juta e-KTP hilang adalah hoax, sedangkan sampai saat ini stock e-KTP hanya berjumlah 20 juta keping, jadi tidak masuk akal.

Mendagri menduga, isu hilangnya 72 juta e-KTP itu sengaja disebarluskan untuk memperkeruh situasi. Tujuannya membuat resah masyarakat.

Padahal, lanjut Mendagri, semua terdata rapi. Saat ini blanko yang tersedia juga hanya sekitar 20 juta, tidak sampai 72 juta. “Secara data tidak masuk akal. Isu itu hoax,” pungkas Tjahjo.

Baca Sumber

Terkini