Dugaan Penggelapan dan Penipuan Dana Ribuan Jemaah Umrah, Kantor Cabang Abu Tours Pekanbaru Sudah Tutup Berbulan-Bulan

Selasa, 27 Maret 2018 | 20:09:26 WIB
Photo : Kantor cabang Abu Tours di Jalan Imam Munandar No 99 G, Pekanbaru. Kantornya berbentuk bangunan ruko tiga lantai tertutup rapi. Pintu rolling door gedung tersebut dikunci gembok. Terlihat papan nama bertuliskan

PEKANBARU - Kepolisian Daerah (Polda) Riau tengah menyelidiki keberadaan kantor cabang Abu Tours di Jalan Imam Munandar No 99 G, Pekanbaru, yang sudah tutup sejak berbulan-bulan lalu. Abu Tours Travel kini tersandung dugaan penggelapan dan penipuan dana ribuan jemaah umrah.

Kasus Abu Tours ini masih ditangani oleh Polda Sulawesi Selatan dengan menetapkan tersangka utama, pemilik perusahaan, Hamzah Mamba. Kini aset tersangka ikut diamankan. 

Menurut Pantauan halloriau, Selasa (27/3/2018) sore di lapangan, kantornya berbentuk bangunan ruko tiga lantai tertutup rapi. Pintu rolling door gedung tersebut dikunci gembok. Saat diintip bagian dalam bangunan itu dari celah pintu, terlihat di dalam hanya gelap. Tampak tak ada penghuninya.

Faktanya, gedung tersebut masih digunakan sebagai kantor cabang Abu Tours Pekanbaru. Lantaran papan nama yang bertuliskan "abutours.com", masih terpasang di depan kantor. Sementara pada dinding gedung, merk Abu Tours masih melekat di kaca.

BACA : BACA :

Ternyata, gedung ini sudah hampir dua bulan ditutup. "Iya, mungkin sudah dua bulan masuk sekarang. Tak pernah buka. Pintu depannya saja digembok," kata Darwin (45), salah seorang petugas parkir di sekitar lokasi.

Salah seorang warga setempat, Heri kepada halloriau.com, menyebutkan bahwa kantor Abu Tours telah lama tutup. Lantaran bermasalah dengan nasabahnya yang tidak kunjung diberangkatkan. 

"Sudah ada 3 bulan lah bang kantornya tutup. Sempat buka beberapa hari yang lalu selama seminggu, mungkin ada yang dibenahinya di dalam," sebut Heri. 

Saat ditanya tentang pegawai Abu Tours nya, dirinya mengetahui bahwa sebagiannya bukan asli Kota Pekanbaru, melainkan dari Makasar. 

BACA : Perkembangan Kasus Penipuan Travel Umroh SAI Pekanbaru Dipertanyakan

"Bukan warga sini sebagian pegawai Abu Tours nya, tapi warga luar. Tapi mereka difasilitasi mes tempat tinggalnya di kawasan Parit Indah," pungkas Heri. 

Nina Anggraine (45) warga Jalan Bandung, Kematana Bukit Raya, yang menjadi salah satu korban dari Abu Tours, mengaku hanya mendapatkan janji-janji manis dari pihak jasa travel umrah tersebut. 

"Saya daftar bulan Januari 2016 dengan membayar lunas Rp14,1 juta. Pihak Abu Tours janji akan berangkatkan di Bulan Febuari 2018. Tapi hingga kini tak kunjung diberangkatkan," ujar Nina. 

BACA : Pesan Bos First Travel dari Balik Jeruji Besi Kepada Calon Jemaah

Dirinya berharap dapat berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah umrah bersama lainnya. Namun nasib berkata lain, janji yang diberikan tidak kunjung terealisasikan. 

"Saya juga telah melaporkan kasus ini ke Mapolda Riau untuk menindak lanjuti perkembangannya," singkat Nina. (hlc/hlc)

BACA : Jadi Korban Penipuan First Travel, Psikolog Sarankan Lakukan Ini

Terkini