Keluarga Pasien Trauma Ketika Ingat Pelayanan di RSUD Pratomo Bagansiapiapi

Rabu, 28 Maret 2018 | 13:22:56 WIB

BAGANSIAPIAPI - Keluarga salah satu pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr RM Pratomo Bagansiapiapi menyimpan trauma mendalam pasca meninggalnya ibu dari keluarga pasien bernama Upik (54) warga Jalan Pelabuhan Gang Melur Kecamatan Bangko sepekan lalu.

Bagaimana tidak, trauma mendalam ini bukan tanpa alasan, meninggal ibu dari keluarga pasien karena pelayanan kesehatan di RSUD Dr RM Pratomo Bagansiapiapi sangat buruk, tak seorangpun dokter yang stand by di lokasi.

Cerita ini berawal saat Upik (Almarhum) kala itu tidak sadarkan diri karena kadar gula darahnya tinggi. Sulastri anak pasien barusaha mencari pertolongan dokter, namun yang dicari tak kunjung ketemu, dokter tidak berada diruangan.

BACA : Oknum Bidan Diduga Mesum di Ruang VK RSUD Selatpanjang

"Sudah dicari hingga 30 menit lamanya, dokter tidak kunjung datang menampakkan batang hidungnya," kata Sulastri seraya menambahkan "Padahal kala itu masih jam 11 siang"

Dia menceritakan, waktu itu di ruangan Mawar RSUD Dr RM Pratomo Bagansiapiapi suasana sangat panik dikarenakan tak sadarkan diri. Ia kemudian mencoba menghubungi abang memberitahukan bahwa ibunya tidak sadarkan diri.

"Tak lama kemudian abang saya datang dan membantu mencari dokter hingga keruangan UGD juga tidak ada dokter," ungkapnya.

BACA : Resmi Naik Kelas IIB, RSUD Dumai Tambah Dokter Spesialis Jantung dan Bedah Saraf

Suasana semakin bertambah panik karena di Unit Gawat Darurat (UGD) juga tidak ada dokter, sehingga Sulastri dan abangnya menjerit memanggil dokter meminta pertolongan.

"Setelah menjerit, baru dokter datang, namun apa nak dikata, orang tua kami sudah tak ada, tak bisa tertolong lagi," ungkapnya.

Sulastri mengatakan, meskipun kejadian itu sudah sepekan berlalu, namun keluarga pasien masih saja menyimpan trauma mendalam terhadap kinerja pelayanan yang diberikan oleh pihak RSUD Dr RM Pratomo Bagansiapiapi.

BACA : RSUD Dumai Naik Status Menjadi Kelas IIB

Tidak bisa dipungkiri, lanjut Sulastri, jodoh rezeki dan kematian itu di tangah yang Maha Kuasa (Allah SWT), namun respon dan pelayanan maksimal tentunya tidak membuat dirinya menjadi trauma mendalam.

"Saya sudah iklaskan kepergian almarhum orang tua kami, namun kedepan kami berharap kepada dokter yang bertugas di RSUD Dr RM Pratomo bagansiapiapi memaksimalkan pelayanan, agar kejadian ini tidak terulang lagi, karena pasien 24 jam membutuhkan pertolongan dokter," pintanya.

Sementara itu Direktur RSUD Dr RM Pratomo Bagansiapiapi, dr Tribuana Tungga Dewi juga sempat mendatangi rumah duka dan meminta maaf atas kejadian itu.

BACA : Pembangunan Gedung Baru RSUD Puri Husada Terancam Gagal, Dewan Pertanyakan Keberpihakan Pemkab Terhadap Kesehatan Masyarakat

"Saya sebagai Direktur RSUD Dr RM Pratomo Bagansiapiapi, atas nama pribadi dan RSUD meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak keluarga atas kejadian ini," ungkapnya. (Jul)

Terkini