SURABAYA - Selvin Firnando alias Epin (25) menjual istrinya, TS, ke pria hidung belang untuk layanan seks empat orang (Foursome). Epin mendapatkan pelanggan dengan cara mempromosikan layanannya melalui akun twitter.
"Tersangka mencari tamu (pelanggan) untuk BO dengan memposting mencari partner seks menyimpang melalui media sosial Twitter," kata Kasubdit IV Renakta Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jatim AKBP Rama Samtama Putra, Senin (11/9/2017).
Rama mengatakan, melalui Twitter, Epin ngin mencari partner threesome yang berbayar. Jika ada tamu atau pelanggan yang berminat, maka pelanggan bisa langsung direct message (DM) untuk BO. Setelah saling sapa di twitter, Epin meminta pin BBM.
Baca Juga : Jual Istri untuk ''Foursome'', Suami Tetapkan Tarifnya Segini
"Tersangka kemudian mengirimkan foto. Apabila tamu cocok, maka berlanjut. Tersangka juga mengatakan tarif Rp 500 ribu per orang," ujarnya.
Pada akhir Agustus lalu, ada beberapa tamu yang direct message untuk BO. Kemudian, ada salah satu pelanggan dari Jakarta yang ingin bergabung. Namun pelanggan tersebut juga ingin mengajak satu temannya lagi.
Pria warga Ponorogo itu pun setuju saja meski awalnya dia hanya menawarkan kegiatan seks menyimpang. Kemudian, pelanggan yang mengajak seorang temannya itu bertemu Epin. Selanjutnya Epin mencari hotel dengan aplikasi pencarian penginapan hotel.
Setelah mendapatkan hotel, tersangka bersama istri sirinya melakukan hubungan seks di sebuah hotel di kawasan Tegalsari, Surabaya.
"Setiap tamu membayar Rp 500 ribu. Itu di luar sewa hotel, yang ditanggung oleh tamu," ujarnya.
Baca Juga : Parah...! Suami Jual Istri, Polisi Bongkar Kasus Seks Menyimpang ''Foursome''
Kanit III Asusila Kompol Edy Herwiyanto menambahkan, tersangka mengaku baru pertama kali melakukan foursome berbayar.
"Pengakuannya baru sekali ini. Tapi melihat cara kerja mereka, sepertinya sudah profesional. Tersangka mencari hotel juga dengan cara pesan melalui online," ujar Edy sambil menambahkan, akun twitter tersangka, juga banyak diikuti oleh pengikutnya yang mencapai ribuan. (iwd/dtk)