Pemimpin Dunia Jadi Presiden Seumur Hidup

Senin, 12 Maret 2018 | 13:27:15 WIB

KILAS - Kongres Rakyat Nasional China atau parlemen China kemarin memutuskan mengubah aturan konstitusi tentang periode jabatan presiden.

Laman Channel News Asia melaporkan, Ahad (11/3/2018), sebanyak 2.958 anggota parlemen menyatakan setuju menghapus aturan periode jabatan presiden, dua anggota menolak, dan tiga abstain. Keputusan parlemen ini bisa memuluskan langkah Xi Jinping menjadi presiden China seumur hidup.

Akhir bulan lalu Komite Sentral Partai Komunis China mengusulkan penghapusan masa jabatan presiden dan wakil presiden yang selama ini hanya dua periode sesuai konstitusi.

BACA : Misteri...! Supersemar Versi Jenderal M Jusuf & Debat Panas Pembubaran PKI

Selama ribuan tahun kekuasaan yang dipegang oleh satu orang biasanya berbentuk sistem kerajaan. Tapi di era modern sejumlah pemimpin dunia di negara yang tidak menganut sistem kerajaan juga ada yang berkuasa seumur hidup.

"Biasanya ada kecenderungan kebijakan dari penguasa semacam itu menjadi tidak menentu dan tidak bijak," kata Erica Frantz, pengamat politik dari Universitas Michigan, Amerika Serikat, seperti dilansir laman the Associated Press, Ahad (11/3/2018).

Berikut sederet para pemimpin dunia yang pernah berkuasa seumur hidup :

1. Soekarno

Soekarno adalah presiden pertama Indonesia yang menjabat dari 1945 hingga 1967. Bersama Moh Hatta, Soekarno memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada 1945.

Sebelum lengser dari kursi kepresidenan, Bung Karno sempat diangkat menjadi presiden seumur hidup oleh MPRS. Bung Karno diangkat sebagai presiden seumur hidup pada sidang MPRS yang diselenggarakan pada 15-22 mei 2015, dalam Ketetapan MPRS Nomor III/MPRS/1963.

BACA : Kementerian ESDM Pastikan Perizinan Pembangkit Listrik 35.000 Megawatt Tak Terkendala

Soekarno kemudian lengser dari kursi kekuasaan pada pada 20 Februari 1967 setelah menandatangani Surat Pernyataan Penyerahan Kekuasaan di Istana Merdeka, setelah sebelumnya pidato pertanggungjawaban mengenai sikapnya terhadap peristiwa G30S pada Sidang Umum ke-IV MPRS mendapat penolakan.

2. Kim Il-sung

Kim Il-Sung Lahir dari keluarga petani pada 15 April 1912, di Mangyondae, Korea. Dia lahir saat Korea sedang dijajah Jepang.

Pada 1932, Kim menjadi pemimpin sekelompok kecil warga Korea yang menyerang pos-pos Jepang di Korea. Pada tahun 1941, Kim melarikan diri dari Manchuria (China) ke Uni Soviet, dia pun menerima pelatihan militer di Uni Soviet.

Empat tahun kemudian, pada tahun 1945, Kim kembali ke tanah airnya sebagai tentara Soviet. Soviet menugaskan dia untuk membentuk sistem pemerintahan sementara di wilayah Korea yang diduduki Soviet. Pada 1948, Kim menjadi perdana menteri pertama dari Republik Rakyat Demokratik Korea.

BACA : Kondisi Kesehatan Presiden Ketiga RI BJ Habibie Membaik

Dia sangat mendukung persatuan nasional dengan cara militer, rezim Kim mengobarkan perang gerilya melawan Korea Selatan. Kim dibantu oleh militer Soviet yang kuat.

Kim Il-Sung meninggal dunia pada usia 82 tahun, atau pada 8 Juli 1994. Hingga akhir hayatnya, Kim Il-Sung menjabat sebagai presiden.

Jabatan tersebut kemudian turun temurun dilimpahkan kepada keturunannya. Setelah Kim Il-Sung, jabatan presiden Korut dijabat oleh anaknya, Kim Jong-Il. Setelah Kim Jong-Il meninggal, posisi presiden Korut dijabat oleh Kim Jong-Un anak dari Kom Jong-Il.

3. Francois Duvalier
Presiden Haiti, Francois Duvalier, lahir pada 17 April 1907. Selama berkuasa 14 tahun (1957-1971) setidaknya dia mengalami 6 kali percobaan pembunuhan. Presiden Duvalier mengangkat dirinya sebagai presiden seumur hidup pada 1964.

Dia mempertahankan kekuasaannya dengan jalan kekerasan dan ilmu gaib yang dipercayai orang Haiti. Dia mengusir Uskup Agung dari Gereja Katolik Roma pada 1969 dan melestarikan voodoo.

Presiden Duvalier pada masanya mendapat jaminan keselamatan dari militer yang dia ciptakan yaitu Tonton Macuetes. Nama Tonton Macoutes diambil dari kisah orang Haiti tentang hantu 'paman karung goni' yang suka menculik anak dan menyantap mereka.

BACA : Tantangan Ekstremisme Dalam Beragama

Dia sangat percaya takhayul. Dia meyakini setiap tanggal 22 adalah hari keberuntungannya. Duvalier sangat senang saat Presiden AS, John F Kennedy meninggal pada 22 November 1963. Dia meyakini Kennedy meninggal dunia karena kutukannya.

Duvalier meninggal dunia pada 21 April 1971 karena komplikasi penyakit kanker, prostat, jantung dan diabetes. Sebelum meninggal, dia menunjuk anaknya Jean Claude Duvalier yang dikenal sebagai 'Baby Doc' untuk menggantikannya. Saat itu Jean Claude masih berstatus mahasiswa dan berumur 20 tahun.

4. Saparmurat Niyazov
Presiden otoriter Turkmenistan, Saparmurat Niyazov berkuasa selama 21 tahun. Niyazov menjadi Ketua Partai Komunis Republik Soviet pada 1985 dan terpilih sebagai presiden pertama Turkmenistan lewat jalur independen pada 1991.

Pada 1999, dia diangkat sebagai presiden seumur hidup dengan persetujuan parlemen. Selama masa pemerintahannya, Niyazov mengklaim dia adalah Turkmenbashi, atau pemimpin semua bangsa Turkmens.

Dia mengganti nama bulan dan hari dalam kalender dengan namanya dan keluarganya, dan memerintahkan membuat patung dirinya yang ditempatkan di seluruh gurun. Namanya juga digunakan sebagai nama kota, bandara dan meteorit.

BACA : Jokowi Berharap Bank Wakaf Bisa Selesaikan Masalah Yang Tidak Bisa Diselesaikan Perbankan

Niyazov adalah orang yang kebal kritik dan tidak memberi kebebasan media di negara dengan penduduk lima juta orang tersebut. Aturan hukumnya juga mengatur masalah privasi.

Rakyat dilarang mendengarkan radio dan merokok di depan umum serta tidak boleh memelihara jenggot. Niyazov meninggal dunia pada 21 Desember 2006 karena serangan jantung.

Sumber : Merdeka

Terkini