Pembukaan Rapimnas Demokrat, SBY dan Jokowi Saling Kode Soal Koalisi

Ahad, 11 Maret 2018 | 15:53:46 WIB
jokowi buka rapimnas partai demokrat. ©2018 Liputan6.com/Angga Yuniar

JAWA BARAT - Presiden Jokowi membuka pelaksanaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Jawa Barat, Sabtu (10/3/2018).

Pujian dilontarkan Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono terhadap Jokowi dan menyatakan siap berkoalisi, sebaliknya Jokowi juga menyatakan dirinya seorang demokrat.

Dalam sambutannya SBY meminta doa restu pada Jokowi. Dia juga mengatakan kepemimpinan mantan Gubernur DKI Jakartaitu harus dilanjutkan.

BACA : Tommy Soeharto Sebut Rakyat Makin Tahu, Zaman Siapa Yang Lebih Enak

"Kepemimpinan Pak Jokowi perlu dilanjutkan bahkan ditingkatkan itulah dua harapan permohonan Partai Demokrat pada pimpinan kita Pak Jokowi," kata SBY di Lokasi, Sabtu (10/3/2018).

Menurutnya sangat mungkin Demokrat berjuang dengan Jokowi. Kata dia, Demokrat akan turut andil dalam pembangunan.

"Sangat bisa partai Demokrat berjuang bersama Bapak (Jokowi)," lanjut SBY.

BACA : Kementerian ESDM Pastikan Perizinan Pembangkit Listrik 35.000 Megawatt Tak Terkendala

"Tentu bapak sangat memahami sebagaimana pengalaman saya dalam Pilpres 2004 dan 2009 perjuangan bersama apapun namanya apakah koalisi atau aliansi akan berhasil dan menang jika rangka kebersamaannya tepat," lanjutnya.

Presiden keenam ini juga mengungkapkan bahwa dalam hal pemilihan koalisi yang terpenting adalah masalah hati. Serta harus saling menghormati satu sama lain.

"Sebuah koalisi yang insya Allah akan berhasil harus kuat harus saling percaya saling menghormati. Koalisi masalah hati kita, Partai Demokrat siap membangun koalisi seperti itu," ujar SBY.

BACA : Kondisi Kesehatan Presiden Ketiga RI BJ Habibie Membaik

SBY juga menegaskan, Partai Demokrat akan mengusung capres dan cawapres dalam Pilpres 2019 nanti.

"Dalam Pemilu 2014 Partai Demokrat tidak memiliki pasangan capres dan cawapres. Insya Allah, Insya Allah dalam Pilpres 2019 Demokrat akan mengusung pasangan capres dan cawapres yang paling tepat."

Apa jawaban Jokowi atas pernyataan SBY itu? Seolah ingin mengambil hati SBY dan Partai Demokrat, Jokowi menyatakan dirinya seorang yang demokrat.

BACA : Dakwaan JPU KPK Terhadap Dokter Perekayasa Setya Novanto Sakit Keras, Begini Isinya...

Bahkan Jokowi membandingkan dirinya dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hanya beda tipis.

"Saya sama Pak SBY ini beda-beda tipis banget, kalau saya seorang demokrat, lalu Pak SBY tambah satu ketua Partai Demokrat. Tipis sekali," kata Jokowi yang disambut tepuk tangan dan tawa para hadirin.

Menurutnya ciri-ciri seorang demokrat adalah bisa menjadi pendengar yang baik. Serta saling menghargai satu sama lain.

BACA : Eksekusi Mati Jilid III, Kejagung Harus Transparan Terkait Anggaran

"Ciri-ciri seorang demokrat itu bisa menjadi pendengar yang baik, yang menghargai pendapat-pendapat orang lain, ya enggak?," ungkapnya.

"Yang menghargai perbedaan-perbedaan tanpa menjadikannya sebagai sumber permusuhan. Kurang lebih saya mungkin memenuhi lah kriteria-kriteria itu," ucap Jokowi yang lagi-lagi disambut tepuk tangan.

Yang menarik, saat momen Jokowi diminta pembawa acara memukul gong tanda pembukaan rapimnas dia meminta AHY mendampingi di sebelahnya.

BACA : Tantangan Ekstremisme Dalam Beragama

Awalnya AHY bersama SBY dan Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan di sebelah kanan gong. Jokowi yang berada di sebelah kiri gong meminta AHY berdiri di sampingnya. AHY lalu berpindah ke sebelah Jokowi. Usai memukul gong, Jokowi lalu cipika-cipiki dengan SBY dan AHY.***

Sumber : Merdeka

Terkini