Ini Kronologis Perampokan Mobil Pengisi ATM

Ini Kronologis Perampokan Mobil Pengisi ATM

WAHANARIAU - Rabu malam 14 September lalu, mobil Suzuki APV milik PT TAG yang dikendarai tiga orang pegawai, termasuk sekuriti pengawal, dipepet oleh dua mobil Toyota Avanza warna hitam dan silver di Jalan Cagak, Subang, Jawa Barat.

Esok harinya, mobil isi ulang ulang ATM itu ditemukan di kebun teh kawasan Lembang, Bandung Barat. Dua pegawainya, ditinggalkan tak jauh dari lokasi penemuan mobil.

Kronologi kejadian bermula saat enam pelaku memepet mobil pengisi ATM. Satu mobil memepet dari kanan, satu lagi menabrak dari belakang. Dua pelaku turut lalu mengeluarkan tembakan sebanyak dua kali

Pegawai PT TAG yang berada di dalam APV dipaksa keluar. Setelah itu, beberapa pelaku yang menggunakan topeng masuk ke dalam mobil dan mengambil sekarung uang.

"Keterangan saksi, beberapa pelaku berperawakan tegap, dan bersenjata api," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Yusri Yunus.

Perampokan melibatkan anggota TNI sebelumnya terjadi di Solo September tahun lalu. Selain anggota TNI, perampokan ini juga melibatkan anggota Brimob Polda Jawa Tengah.

Berdasarkan informasi yang tim Kodam IV Diponegoro dan Polda Jateng, perampokan itu sudah direncanakan matang oleh anggota Brimob Polda Jawa Tengah, Brigadir Supriyanto, yang bertugas mengawal dan dua anggota TNI.

Aksinya dimulai dari Brigadir Supriyanto yang bertugas mengawal dua karyawan PT Advantage, yaitu Frendy Agus dan Tri Ivan, berkeliling mengambil uang di beberapa tempat di Solo.

Saat perjalanan pulang ke Semarang, Frendy minta diantar ke rumah seorang dukun pelipat ganda uang bernama Ngatimin, di Dukuh Ngabean Boyolali untuk menagih uang Rp 3,5 juta.

Namun saat itu Ngatimin tidak berada di tempat. Supriyanto lalu mengajak Frendy ke lokasi kejadian dengan alasan rekannya sudah menemukan Ngatimin.

Mereka berangkat dengan mobil penuh uang, sementara Tri Ivan ditinggal di rumah Ngatimin.

Saat tiba di lokasi kejadian, ternyata ada mobil Avanza yang sudah menunggu. Di dalam mobil itu terdapat dua anggota Denintel Kodam IV Diponegoro, yaitu Sertu Thrisna Prihantoro dan Serda Isac Korputi.

Setelah mobil pengangkut uang itu berhenti, Supriyanto membentak Frendy tanpa menodongkan senjata api. Frendy ketakutan dan dengan mudah dilumpuhkan. Sementara Isac yang menggunakan masker, turun memindahkan muatan.

Mereka kabur dan 30 menit kemudian Frendy bisa melepaskan ikatan. Pagi harinya korban melaporkan peristiwa tersebut ke Polda Jawa Tengah. (Rimanews)

Berita Lainnya

Index