Aksi Damai Berujung Rusuh, DPR : Jokowi Jangan Anggap Enteng Rayat

Aksi Damai Berujung Rusuh, DPR : Jokowi Jangan Anggap Enteng Rayat

JAKARTA (WR) - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Gerindra, Desmond J Mahesa, menilai tidak ada koordinasi antara Kapolri Jenderal Tito Karnavian dengan Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan saat meredam kebrutalan massa, usai aksi demo 4 November, Jumat lalu.

Menurut Desmond, perintah Kapolri untuk menghentikan penembakan gas air mata tidak diindahkan, lantaran personel di lapangan tersulut arahan Kapolda agar dilakukan tembak di tempat.

"Saya kira bukan salah Kapolri. Saya melihat statemen Kapolda Metro tembak ditempat menjadi pemicu. Suara Kapolri tidak didengar. Ini membuktikan tidak ada koordinasi Kapolri dengan Kapolda," ujar Desmond.

Untuk itu, Komisi III memandang perlu memanggil Kapolri setelah masa reses berakhir nanti untuk dimintai penjelasan proses hukum atas dugaan tindak pidana penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang menyebabkan terjadinya unjuk rasa berujung rusuh Jumat malam.

"Kenapa penanganan ini jadi bertele-tele. Demo ini kan atas dampak dari tidak ketegasan proses hukum Bareskrim oleh saudara Ahok, dan masyarakat tidak puas," ungkap Desmond.

Desmond juga mendesak kepada Presiden Jokowi untuk bisa berkaca dari aksi unjuk rasa 4 november kemarin meski berakhir dengan kericuhan.

"Saya kira ini pembelajaran bagi Jokowi jangan anggap enteng rakyat," tutupnya.

Sumber : Rimanews

Berita Lainnya

Index