30 Persen Lahan Sawit di Riau Bersertifikasi RSPO

30 Persen Lahan Sawit di Riau Bersertifikasi RSPO
Seminar mengenai RSPO di Pekanbaru.(halloriau)

PEKANBARU (WAHANARIAU) - Dari total 1,8 juta hektare lahan sawit bersertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) di Indonesia, sekitar 30 persen atau setara 315.768 hektar (ha) berada di Provinsi Riau. 

Dari jumlah itu, produksi tandan buah segar sawit bersertifikat mencapai 5,73 juta ton, produksi crude palm oil (CPO) 1,27 juta metrik ton, dan kernel 313,4 ribu metrik ton.

Indonesia saat ini memiliki peran strategis di pasar minyak mentah sawit bersertifikat berkeberlanjutan dan ramah lingkungan karena telah menyumbang 50 persen dari total produksi dunia.

Direktur RSPO Indonesia, Tiur Rumondang mengatakan peluang untuk mendapatkan keuntungan dari sertifikasi RSPO bagi pelaku usaha sangat besar dimasa depan karena hingga kini dari total luas lahan sawit 3,24 juta hektare yang bersertifikat RSPO di dunia, setengahnya berasal dari Indonesia.

Sementara itu, permintaan dunia terhadap minyak nabati dari minyak mentah sawit crude palm oil (CPO) sangat pesat mengalahkan komoditi lainnya seperti kedelai, "rapeseed", dan biji bunga matahari. Karena berbagai keunggulannya, lanjut Tiur, permintaan CPO di pasar global hingga November 2016 tercatat lebih dari 60 juta metrik ton.

"Di Indonesia hingga 2016 ada sekitar 1,8 juta hektare lahan sawit yang bersertifikat RSPO. Indonesia seharusnya bisa lebih berperan karena jumlah ini masih relatif kecil, hanya 10 persen dari total lahan sawit yang ada mencapai 10 juta hektare," kata Tiur Rumondang saat seminar "Memperkuat Keberlanjutan Rantai Pasok Sawit Indonesia" di Hotel Novotel, Pekanbaru, Selasa (17/1/2017).

Dikatakan, kesadaran untuk mendapatkan sertifikasi RSPO di Indonesia mengalami tren pertumbuhan positif, dilihat dari luas lahan sawit yang bersertifikat berkelanjutan naik dibandingkan 2015, yang saat itu mencapai 1,46 juta Ha.

"Karena itu, RSPO kini melakukan pendekatan yang berbeda. Apabila sebelumnya kami banyak kegiatan di Jakarta saja, sekarang kami ingin lebih dikenal di level provinsi," ujarnya.

Dari total 1,8 juta Ha lahan sawit bersertifikasi RSPO di Indonesia, sekitar 30 persen atau setara 315.768 Ha berada di Provinsi Riau. Dari jumlah itu, produksi tandan buah segar sawit bersertifikat mencapai 5,73 juta ton, produksi CPO 1,27 juta metrik ton, dan kernel 313,4 ribu metrik ton.

Sementara itu, perusahaan pemegang sertifikat RSPO di Riau ada 10 grup perusahaan, dan 31 pabrik kelapa sawit bersertifikat RSPO, sedangkan lahan petani sawit kemitraan/plasma perusahaan mencapai 65.450 Ha.

"Ada juga di Riau petani sawit swadaya yang sudah mengantongi sertifikat RSPO, yakni Asosiasi Petani Sawit Swadaya Amanah dengan luas laan 1.048 Ha. Mereka adalah generasi kedua dan ketiga dari petani plasma yang sudah menyadari keuntungan dari sawit dan sertifikasi ini," katanya.(halloriau)

 

Berita Lainnya

Index