TNI Terlibat Pelecehan Seksual di Sumbar, Ini Kata Panglima

TNI Terlibat Pelecehan Seksual di Sumbar, Ini Kata Panglima

CILODONG (WAHANARIAU) -- Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo angkat bicara soal kasus kekerasan seksual yang diduga melibatkan tujuh oknum personel TNI di Sumatera Barat. Menurut Gatot, kasus tersebut saat ini dalam proses hukum.

"Begini, sedang didalami. Setiap ada kasus pasti ada penyelidikan dulu," ungkap Gatot usai memberikan arahan pada Apel Komandan Satuan TNI Tahun 2017 di Markas Divisi Infanteri I/Kostrad, Cilodong, Jawa Barat, Rabu (25/1/2016).

Ia menambahkan, proses hukum akan ditingkatkan bila ditemukan adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh para oknum anggota itu.

"Kalau benar lalu ada penyidikan, lalu diproses hukum," ujarnya.

Sebelumnya, seorang pelayan kafe berinisial R (18), warga Nagari Sungai Beringin, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, diduga menjadi korban kekerasan seksual yang diduga dilakukan tujuh laki-laki. Para pelaku diduga anggota TNI.

Akibat kejadian itu, korban harus dirawat intensif di rumah sakit. Sejauh ini belum ada pernyataan dari kepolisian, baik Kepolisian Sektor Kota Payakumbuh maupun Kepolisian Resor Kota Payakumbuh terkait kejadian itu. Begitu juga dari Kodim 0306/50 Kota.

Saat ditanya Kompas, Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 0306/50 Kota Letnan Kolonel Inf Heri Sumitro, yang ditemui di Payakumbuh Minggu siang, tidak membantah kejadian itu. Namun, dia enggan memberi komentar.

"Tolong beri kesempatan itu berjalan. Jangan diekspose dulu," kata Heri.

Menurut Kepala Seksi Intel Detasemen Polisi Militer (Denpom) 1/4 Padang Kapten CPM Arifin, ada tujuh anggota TNI yang dibawa dari Payakumbuh ke Padang pada Minggu pagi. Mereka dibawa terkait kasus kekerasan seksual terhadap R.

Saat ini, ketujuh orang itu masih diperiksa oleh bagian penyidikan.

Peristiwa itu terjadi Jumat (20/1/2017) malam di kafe CF di Kelurahan Talang, Kelurahan Payakumbuh Barat, Payakumbuh.

Dari penuturan beberapa warga yang sempat menemui korban dan keluarganya seusai kejadian, korban dicekoki minuman keras oleh para pelaku hingga pingsan. Pada saat itulah para pelaku diduga memerkosa korban.

Menyusul kejadian dugaan kekerasan seksual terhadap R, pada Sabtu malam, warga mendatangi kafe CF. Warga lalu membakar kafe itu. Menurut Lurah Talang, Gusmardi, pembakaran kafe dilakukan sejumlah orang sekitar pukul 22.15. (kompas)

Berita Lainnya

Index