Masuki Tahun Politik

Ketua Komisi I DPRD Inhil Ingatkan Masyarakat Tak Terprovokasi Pihak Berkepentingan Dalam Pilkada 2018

Ketua Komisi I DPRD Inhil Ingatkan Masyarakat Tak Terprovokasi Pihak Berkepentingan Dalam Pilkada 2018
Ketua Komisi I (Satu) DPRD Kabupaten Inhil, Yusuf Said

TEMBILAHAN - Memasuki tahun 2017 yang menurut sebagian orang merupakan tahun politik, Ketua Komisi I (Satu) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Yusuf Said mengingatkan masyarakat, agar tidak terprovokasi oleh pihak - pihak yang berkepentingan dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) yang akan digelar di tahun 2018 mendatang.

Sebab, menurut Anggota Fraksi Partai Golkar di DPRD Kabupaten Inhil ini kepada wahanariau.com melalui sambungan seluler, Senin (13/2/2017), provokasi yang dilakukan hanya akan menimbulkan konflik horizontal sesaat dan merugikan masyarakat yang terlibat didalamnya.

"Kepada masyarakat jangan mau terprovokasi dengan pihak yang berkepentingan dalam Pilkada yang digelar nantinya. Itu semua akan potensial menimbulkan perpecahan antar sesama. Toh, Pilkada kan hanya sesaat saja. Setelah itu, semua berjalan seperti biasa," tukasnya.

Lebih luas, masyarakat, diimbau Yusuf Said, agar bisa lebih jernih dalam berpikir untuk tidak terlibat kedalam tindakan yang dapat memecah-belah keutuhan bangsa dan negara, khususnya dalam konteks Pilkada.

"Jadilah masyarakat yang baik, pemilih yang baik, taat terhadap aturan-aturan Pemilu yang telah ditetapkan oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum) selaku penyelenggara Pemilu. Jangan mudah terhasut, terprovokasi. Apalagi, yang berkenaan dengan hal-hal yang bersifat SARA," pungkasnya.

Juga, terhadap pihak yang berkepentingan dalam Pilkada nantinya, Yusuf Said mengimbau, agar menjunjung tinggi profesionalisme, sportifitas, dan objektifitas dalam mengikuti kontestasi Pemilukada.

"Jangan korbankan masyarakat yang tidak tahu-menahu perihal Pemilu. Jangan mengadu domba mereka (masyarakat, red). 'Bertarung' lah secara sprotif, lakukan pendekatan persuasif terhadap calon konstituen untuk membangun komitmen jika telah terpilih. Bukan dengan cara memprovokasi masyarakat untuk menciptakan konflik sosial," tutupnya. (Dex)

Berita Lainnya

Index