Musabaqah Kitab Kuning

Ketua Dewan Tanfidz PKB Inhil: Khazanah Keilmuan Pesantren Terbukti Kokoh Menjaga NKRI

Ketua Dewan Tanfidz PKB Inhil: Khazanah Keilmuan Pesantren Terbukti Kokoh Menjaga NKRI
Ketua Dewan Tanfidz PKB Inhil, H Dani M Nursalam Memberikan Sambutan Dalam Penyelenggaraan Musbaqah Kitab Kuning Di Pondok Pesantren Al - Baqiyatussa'adiyyah, Kamis (4/5/2017)

 

Tembilahan - Ketua Dewan Tanfidz Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), H Dani M Nursalam, S.Pi., M.Si., membuka secara resmi Musabaqah Kitab Kuning (MKK) di Pondok Pesantren Al - Baqiyatussa'adiyyah, Jalan Gerilya, Tembilahan Hulu, Kamis, (4/5/2017).

Kegiatan yang digelar Dewan Koordinasi Cabang (DKC) Garda Bangsa PKB  Kabupaten Indragiri Hilir yang bertajuk "Khazanah Kaum Santri untuk Kebangkitan Bangsa" itu memperlombakan Kitab Qiroatul Qhutub, Fathur Qorib, Hifdhun Nadhom dan Nadhom Imrithi. 

Ketua Dewan Tanfidz PKB Inhil, H Dani M Nursalam, dalam sambutannya mengatakan, sebagai satu - satunya partai politik yang lahir dari 'rahim' Nahdlatul Ulama (NU), PKB terus berupaya untuk melestarikan khasanah keilmuan ahlussunnah wal jama'ah. Upaya tersebut dilakukan dalam wujud melestarikan tradisi intelektual pesantren dan mengembangkan khazanah pengetahuan dengan  melaksanakan MKK di lingkungan Pondok Pesantren. 

"Alhamdulillah, kegiatan ini ternyata mendapat respon positif dari Pesantren lainnya yang ada di Inhil. Banyak pengasuh pesantren menghubungi saya, ingin turut serta mengikuti Musabaqah Kitab Kuning," ujar Dani.

Dani berharap, Musabaqah ini akan memotivasi para santri untuk meningkatkan kemampuan membaca kitab kuning dan melakukan syi’ar kepada publik akan pentingnya khazanah pengetahuan pesantren sebagai salah satu solusi untuk membangun bangsa. 

Selain itu, dikatakan H Dani M Nursalam, diselenggarakannya Musabaqah ini adalah dalam rangka memberikan penghargaan terhadap khazanah dan eksistensi pesantren di Indonesia, termasuk di Kabupaten Inhil yang telah memberikan kontribusi penting terhadap perjalanan bangsa Indonesia mulai era pra - kemerdekaan sampai dengan saat ini.

"Khazanah keilmuan pesantren juga telah terbukti menjadi benteng paling kokoh dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari model-model pemahaman keagamaan yang ekslusif dan ekstrim. Hal itu semua tidak bisa dilepaskan dari ulama dan karya-karyanya, " jelasnya. 

Sekretaris DKW Garda Bangsa Provinsi Riau Raja Ferza Fakhlevi mengatakan, kegiatan seperti Musabaqah Kitab Kuning sangat perlu dipopulerkan untuk menangkal paham-paham baru yang mengancam Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Selain itu, kegiatan ini juga sejalan dengan program Pemkab Inhil yakni Magrib Mengaji. "Kalau program Bupati Inhil ada Magrib Mengaji, untuk di Garda Bangsa juga ada program "Mari Mengaji," ujar Raja Ferza Fakhlevi.

Kegiatan ini dihadiri anggota DPRD Inhil dari Fraksi PKB Mansun,  Fadli H Sofyan, H. Awandi, Pimpinan dan Pengurus Pondok Pesantren Al- Baqiyatussa'diyah, Ketua DKW Garda Bangsa Provinsi Riau di wakili Raja Ferza Fakhlevi, Ketua DKC Garda Bangsa, Ardiansyah. Turut hadir juga Sekretaris dan Bendahara DKC Garda Bangsa, Muhammad Guntur, SE dan Taufikul Ulum, Ketua LPP PKB, M. Ihsan, SE dan Ketua Gemasaba Rustam Efendi. (Dex)

Berita Lainnya

Index