Diundang Hearing Oleh Komisi III DPRD Inhil, PLN Tembilahan Mangkir

Diundang Hearing Oleh Komisi III DPRD Inhil, PLN Tembilahan Mangkir
TEMBILAHAN - Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) kecewa dengan sikap pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rayon Tembilahan tidak memenuhi undangan Rapat Dengar Pendapat (RDP) mengenai masalah kelistrikan di Kota Tembilahan yang sering mati mendadak.
 
Padahal, RDP tersebut guna mendengarkan alasan dari pihak PLN kenapa akhir-akhir ini sering mati mendadak yang seakan meneror masyarakat Tembilahan. Pasalnya, seringnya listrik mati mendadak akan berakibat patal, kerusakan barang elektronik serta ancaman kebakaran.
 
"Kita sudah mengundang untuk hadir RDP mengenai kondisi kelistrikan yang sering mati mendadak agar pihaknya bisa menjelaskan kondisi kelistrikan saat ini. Akan tetapi satupun pihak PLN tidak hadir. Jika kepala atau pimpinan tidak bisa hadir, paling tidak ada perwakilan yang mewakili," Cetus Wakil Ketua Komisi III Edy Hariyanto Sindrang kepada Wahanariau.com di ruangan Banggar Kantor DPRD Inhil, Senin (29/5/2017) malam.
 
Edy Sindrang juga mengungkapkan bahwa masalah pemadaman listrik saat ini salah satu yang menjadi trend topik keluhan masyarakat Inhil, pasalnya pemadaman tersebut masuk kepada bulan suci ramadhan, dimana pada bulan ramadhan masyarakat sangat membutukan aliran listrik, terlebih lagi kepada para pengusaha.
 
Sementara itu, Iwan Taruna juga mengungkapkan kekecewaannya. Disampaikannya, masalah listrik merupakan hajat orang banyak. Untuk itu pihaknya akan kembali mengundang pihak PLN untuk mendengarkan langsung alasan pihak PLN mengenai pemadaman sistem tersebut.
 
"Kita akan kembali mengundang pihaknya. Jika tidak juga menghadiri undangan sampai tiga kali, pihak DPRD bisa memanggil secara paksa, jika juga tidak hadir, pihaknya akan kami somasi. Mungkin kita tidak mengundang kepala PLN Rayon Tembilahan lagi, akan tetapi kami akan mengundang kepala area Rengat langsung," ungkap Iwan Taruna dengan wajah kesal. Pasalnya, pihak DPRD sudah menunggu dari pukul 21.00 Wib sampai dengan pukul 01.00 Wib, namun pihak PLN tidak juga muncul.
 
Iwan juga mengatakan, informasinya ada mesin PLN yang baru dioperasikan terletak di PLTD Parit 4 Tembilahan. Pihaknya akan meninjau langsung kebenaran adanya mesin pembangkit tersebut. Pasalnya, pihak PLN menegaskan, Minggu (28/5/2017) kemarin, pihak PLN telah mengoperasikan 22 unit mesin pembangkit baru dengan kapasitas 15 MW untuk mencukupi daya.
 
"Kita akan tinjau kesana. Benar ga ada pembangunan mesin pembangkit tersebut. Saolnya sampai malam ini kondisi lampu belum juga maksimal hidupnya, hidup mati hidup mati. Makanya kita minta kepada pihak PLN bisa menjelaskan kepada kami dan akan dilanjutkan kepada publik," ungkap Iwan Taruna.
 
Terakhir, Iwan menghimbau kepada seluruh masyarakat Inhil agar tidak terprovokasi dengan kondisi kelistrikan saat ini. Pasalnya, banyak pengguna Facebook mengutuk keras dengan adanya listrik mati mendadak tanpa ada pemberitahuan kepada masyarakat.
 

"Masyarakat jangan terprovokasi, serahkan saja kepada kami. Kami siap perjuangkan aspirasi masyarakat," tukasnya.

Berita Lainnya

Index