BANDUNG (Wahanariau) -- Momen perayaan hari kemerdekaan biasanya diisi dengan aneka perlombaan. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil tak ingin ketinggalan momen tersebut dan mengikuti perlombaan bersama warga.
Pria yang karib disapa Emil itu mengikuti perlombaan makan kerupuk di tengah-tengah warga Cibadak, Kota Bandung, Jabar pada Kamis (17/8/2017). Uniknya, lomba makan kerupuk ala Emil, dilakukan secara berpasangan.
Emil yang tampil necis dengan pakaian T-Shirt berwarna biru dongker plus topi bundar coklat itu berpasangan dengan istrinya Attalia Praratya mengikuti lomba makan kerupuk.
"Supaya lebih romantis, makan kerupuknya berpasangan sambil pegangan tangan," kata Emil sebelum lomba dimulai yang disambut riuh warga setempat.
Melawan Camat Astanaanyar, Lurah Cibadak, dan ketua RW 01, Emil terlihat bersemangat melahap kerupuk yang sudah dililit benang. Emil yang bekerja sama dengan istrinya menghabiskan kerupuk, akhirnya memenangkan lomba tersebut.
Atas kemenangan dalam lomba kerupuk itu, warga memberikan dua buah hadiah berbentuk kotak kepada orang nomor satu di Kota Bandung itu. Saat dibuka, dua buah boneka barbie didapatkan Emil.
Tidak sampai disitu, keceriaan perayaan hari kemerdekaan di Cibadak juga diwarnai dengan pemberian hadiah dari Emil. Ia menyiapkan topi bundar seperti yang digunakannya. Untuk mendapatkan hadiah topi itu, warga diharuskan menjawab pertanyaan darinya.
Emil mengatakan merayakan HUT RI bersama-sama warga ini sudah menjadi agenda rutin tahunan selama ia menjabat sebagai Wali Kota Bandung. Dipilihnya kawasan Cibadak tahun ini, lantaran lokasinya lebih unik.
"Di sini daerahnya unik. Percampuran budaya lokal dan Tionghoa. Ini menunjukan ada semangat keberagaman," katanya.
Di hari kemerdekaan ini, Emil memaknai agar masyarakat sekarang lebih menghargai para pendiri-pendiri bangsa dan jadi momentum untuk lebih bersemangat lagi dikemudian hari.
"Giliran kita membuat bangsa ini sebagai bangsa yang berjaya. Hari ini tidak usah ngomong lagi tentang bagaimana memerdekakan kita dari penjajah, tapi menaikkan derajat dari bangsa yang biasa-biasa menjadi bangsa luar biasa," katanya. (detik)
