Pesan Kapten Timnas Peraih Emas SEA Games 1991 untuk Evan Dimas dkk

Pesan Kapten Timnas Peraih Emas SEA Games 1991 untuk Evan Dimas dkk
Pesepak bola Timnas U-22 Septian David Maulana (kedua kanan) bersama rekan-rekan satu tim melakukan selebrasi seusai membobol gawang Timnas Filipina U-22 pada babak penyisihan Grup B SEA Games XXIX di Stadion Shah Alam, Selangor, Malaysia, Kamis (17/8/201

GRESIK (Wahanariau) -- Indonesia terakhir kali meraih medali emas cabang olahraga (cabor) sepak bola dalam ajang SEA Games , terjadi pada 1991. Ferril Raymond Hattu termasuk pemain yang terlibat dalam laga tersebut.

Tidak hanya bermain sebagai libero, Ferril juga menjabat sebagai kapten Tim Nasional (Timnas) Indonesia waktu itu. Dia berharap Timnas U-22 Indonesia bisa mengulangi sejarah tersebut.

Timnas U-22 akan menghadapi Malaysia pada laga semifinal, Sabtu (26/8/2017) malam ini. Garuda Muda selangkah lebih dekat mewujudkan target meraih medali emas.

Jelang laga ini, Ferril memberikan sedikit nasehat kepada Evan Dimas Darmono dan kawan-kawan.

“Kalau dilihat, permainan Malaysia pada babak penyisihan grup bisa dibilang sempurna karena selalu menang meskipun banyak yang berpendapat mereka berada di grup lebih ringan ketimbang yang dihuni Indonesia dan Thailand,” ucap Ferril, Sabtu (26/8/2017).

“Secara tempat pertandingan, Malaysia juga cukup diuntungkan karena akan bermain di hadapan pendukung sendiri. Namun, ada celah yang bisa dimanfaatkan oleh Timnas untuk mengubah kondisi itu,” kata dia.

Ferril melihat, Malaysia bakal berusaha keras meraih keunggulan cepat. Mereka pasti akan frustrasi dan grogi apabila pertahanan Timnas Indonesia kokoh dalam membendung setiap serangan yang dilancarkan.

“Baru kemudian Timnas harus bisa melancarkan serangan balik guna mengejutkan Malaysia. Semua pemain harus optimistis bisa dan memiliki semangat tinggi, tetapi dengan kontrol emosi yang tetap terjaga tentunya,” ujar Ferril.

Dia berharap para pemain mampu menghindari provokasi yang mungkin dilakukan Malaysia. Dengan demikian, Evan Dimas dkk berpeluang memenangi pertandingan untuk lolos ke final.

“Selain itu, dalam pertandingan sepenting nanti, juga dibutuhkan fisik yang prima dalam menunjang seorang pemain dalam mengontrol emosinya dan mental bertanding. Saya rasa kalau itu sudah didapat, Indonesia akan bisa menang meski harus melalui babak tambahan waktu maupun adu penalti,” tutur dia.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh mantan kiper Persegres Gresik dan PS Petrokimia Putra, Sasono Handito. Sasono memprediksi Timnas Indonesia akan mampu menang dalam waktu normal, meski dengan skor tipis 1-0.

“Karena saya yakin pertandingan nanti akan berjalan ketat. Tapi kalau emosi bisa dikendalikan oleh para pemain Timnas, dengan mental yang cukup baik, saya kira Indonesia akan mampu menang dengan skor 1-0 di waktu normal,” kata Sasono. (kompas)

Berita Lainnya

Index