PADANG (Wahanariau) -- Belasan rumah dan fasilitas umum di Sumatera Barat rusak akibat gempa 6,2 skala Richter yang mengguncang Mentawai, Jumat dini hari 1 September 2017. Kerusakan bangunan terutama terjadi di Kabupaten Agam.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumatera Barat Pagar Negara mengatakan berdasarkan data sementara, dampak gempa terdapat di Kota Pariaman. Ada satu rumah dan satu masjid yang mengalami rusak ringan. "Petugas masih melakukan pendataan dampak gempa Mentawai kemaren," ujarnya Sabtu 2 September 2017.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Agam Yunilson mengatakan, berdasarkan hasil survei ke lapangan TRC BPPD, gempa menyebabkan belasan rumah rusak di Kabupaten Agam. Ada sekitar 12 rumah yang mengalami rusak ringan dan sedang.
Di Kecamatan Palembayan ada sekitar tiga rumah yang mengalami rusak. Di Kecamatan Malalak, ada lima rumah yang mengalami rusak sedang, yakni dua rumah di Jorong Sini Air Nagari Malalak Selatan mengalami kerusakan lebih dari 50 persen dan tiga rumah yang mengalami rusak sedang di Jorong Balai Satu Nagari Malalak Selatan.
Gempa juga berdampak terhadap rumah di Kecamatan Tanjung Mutiara. Empat rumah mengalami rusak-rusak, di antaranya dua rumah retak-retak di Jorong Cacang Randah Tinggi Tiku Utara, satu rumah retak di Jorong Bukik Malintang Tiku Utara, dan satu rumah mengalami retak di Joeong Cacang Tinggi.
Selain rumah, gempa juga menyababkan satu masjid di Nibuang retak-retak. Satu unit sekolah di Pasar Tiku juga mengalami rusak ringan.
Sebelumnya, Gempa berkekuatan 6,2 Skala Richter mengguncang Sumatera Barat, Jumat 1 September 2017 pukul 00.06 WIB. Terjadi dengan koordinat episenter pada 1,33 Lintang Selatan dan 99,65 Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 57 km arah timur laut Kota Muarasiberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Guncangan gempa yang berpusat di Mentawai itu dirasakan cukup kuat.
BMKG mencatat, guncangan dirasakan di Padang, Pariaman, Painan dan Mentawai dengan skala intensitas V MMI atau agak kuat.
Gempa juga dirasakan di Padang Panjang, Bukittinggi, dengan IV MMi atau menengah. Masyarakat di Limapuluh Kota, tanah Datar dan Soplok juga merasakan gempa dengan II hingga III MMI. (tempo)
