PEKANBARU - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, mengusulkan kenaikan anggaran kantor tersebut tahun 2018 menjadi Rp58 miliar dari APBD kota yang sebelumnya hanya sebesar Rp34 miliar tahun 2017.
"Usulan anggaran sebesar itu dibutuhkan untuk mendukung kinerja pengolahan sampah dan kebersihan serta mendukung penambahan sarana angkutan sampah dan pasarana lainnya," kata Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan Sampah pada DLHK Kota Pekanbaru Zulkarnain ST, MT, di Pekanbaru, Jumat (13/10/2017).
Menurut dia, penambahan anggaran tersebut sekaligus untuk menambah pemberian upah tenaga kebersihan yang tahun ini hanya di bawah UMP 2017 yang mencapai sebesar Rp1,2 juta.
Ia mengatakan, rendahnya pemberian upah pada 450 tenaga lapangan itu maka pada tahun 2018 diharapkan sudah ada peningkatan minimal sesuai dengan upah minimum Kota Pekanbaru yang mencapai sebesar Rp1,9 juta.
"Peningkatan upah diterima oleh THL kebersihan agar keberadaan mereka lebih dihargai semakin manusiawi di samping melengkapi pakaian kerja mereka, sarung tangan, masker, sepatu boot dan keperluan lainnya," katanya.
Ia memandang bahwa peningkatan alokasi anggaran DLHK dibutuhkan juga untuk mendukung rencana pembangunan satu ruangan spa bagi THL sampah seperti hasil studi ke Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Pada ruang spa itu, katanya semua pekerja sampah masuk ke ruang spa agar mereka bisa tampil sehari-hari sebagai pekerja yang rapi, wangi dan tidak berbau sampah lagi setelah bekerja.
Total produksi sampah organik dan nonorganik di Kota Pekanbaru pada tahun 2016 yang diangkut oleh 53 unit armada mencapai 121.707 ton lebih yang ditampung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar Rumbai, atau berjarak 18,5 km dari pusat Kota Pekanbaru.
"Jumlah ini sudah berkurang karena adanya bank sampah tercatat pada tahun 2015 jumlah sampah di Kota Pekanbaru mencapai 148.819 ton lebih." katanya. [Antara]
