Laporan Belum Ditanggapi, Korban Mengadu ke PWI

Laporan Belum Ditanggapi, Korban Mengadu ke PWI

*Keluarga Kades Muara Langsat Terduga Pelaku Penganiayaan

WahanaRiau - TelukKuantan - Abdul Karim (65), salah seorang pria paruh baya warga desa Muara Langsat kecamatan Sentajo Raya, dianiaya oleh keluarga kepala desa, Kamis (7/11) sepekan lalu. Akibatnya, Karim mengalami luka yang cukup serius di bagian kepala, sebelah kiri dengan lima jahitan dan luka lecet sebanyak 12 titik di kepala korban.

Tak terima perlakuan yang tidak manusiawi oleh keluarga kades, Karim mengadukan kejadian tersebut kepada sejumlah wartawan di kantor PWI Cabang Teluk Kuantan, Rabu (13/11) yang lalu, sekira pukul 12.00 WIB.

Dengan kondisi kepala penuh lakban akibat dihantam oleh keluarga kades, Karim menceritakan kejadian pemukulan yang dialami dirinya. Menurut ceritanya, pada Kamis yang lalu, sekira pukul 19.45 WIB, ia dipukuli oleh pelaku yang ia duga adalah keluarga kades Muara Langsat bersama orang suruhannya.

Abdul Karim ketika di konfirmasi riauterkinicom di kantor PWI Kuansing, menceritakan kejadian yang di alami dirinya. Awalnya, korban dan lima orang temannya mendatangi rumah mantan kepala desa setempat, Nurhadi. Kemudian sekira pukul 18.00 WIB, korban langsung mendatangi rumah kepala desa yang baru, Suharto.

Kedatangannya dengan tujuan, menanyakan kepastian tanah miliknya seluar 2 hektar lebih yang ada di wilayah tersebut. Sesampainya di rumah Suharto cerita Abdul Karim, kades yang merangkap ketua KUD Muara Langsat itu meminta waktu untuk menunaikan shalat. Lalu, korban bersama lima orang temannya menunggu di teras rumah kades tersebut. "Setelah selesai kami pun masuk ke rumah," ujarnya Abdul Karim.

Lalu, korban bersama temannya Muti, Inas, dan dua orang teman lagi mempertanyakan tanah miliknya, permasalahan yang dipertanyakannya, kenapa sudah 10 tahun haknya tidak diberikan oleh kades tersebut. "Ada apa sebenarya," cerita Karim.

Setelah berdebat, sontak korban keluar rumah, kemudian tiba-tiba datang segerombolan diduga keluarga kades, lantas menanyakan siapa yang bernama Karim. Sontak korban menjawab, “Saya yang bernama karim,” jawabnya. Lalu korban langsung diserang dengan menggunakan kayu dan batu yang telah dibungkus dengan kain, Karim memperkirakan warga yang menghantamnya itu sekitar 20 orang banyaknya.

Akibatnya, pria paro baya ini mengalami luka yang cukup serius di bagian kepala, sebalah kiri dengan lima jahitan dan mengalami luka lecet sebanyak 12 dibagian kepala korban. "Kemudian satu orang polisi yang saat itu lewat, menyelamatkan saya ke dalam mobil, kemudian saya dengan kondisi baju berlumuran darah mendatangi Polsek Kuantan Tengah untuk melaporkan kejadian tersebut. Karena kejadian di wilayah Benai, saya disarankan untuk melapor ke Polsek Benai," jelas Karim.

Sesampainya di Polsek Benai, korban pun langsung membuat laporan. Agar pelaku ini bisa ditangkap oleh pihak kepolisian, namun setelah hampir lima hari pasca kejadian tersebut, pihak Kepolisian Sektor Benai, belum ada upaya untuk mengungkapkan kasus yang dialaminya itu. "Ada apa dengan kasus saya, kenapa sampai sekarang polisi tidak bisa menangkap pelaku,” kesal korban di kantor PWI.

"Apakah karena Kades Muara Langsat ini banyak uang, sehingga laporan saya tidak berani di tindak lanjuti," sesalnya, dilansir riauterkini.com.

Sementara itu kapolsek Benai IPTU Mustizal Desion, membenarkan adanya peristiwa pengeroyokan terjadi pada hari kamis tersebut, "laporan korban sudah kita terima," jawab Kapolsek Benai. Menurutnya, hingga hari ini, kasus pengeroyokan tersebut, masih dalam penyelidikan polisi. "Kami masih menunggu pihak korban untuk di mintai keterangan lebih lanjut," jelasnya. (***)

Berita Lainnya

Index