Hadapi Kenaikan Suku Bunga AS, Sri Mulyani Optimis Stabilitas Ekonomi Indonesia Tetap Terjaga

Hadapi Kenaikan Suku Bunga AS, Sri Mulyani Optimis Stabilitas Ekonomi Indonesia Tetap Terjaga
Menteri Keuangan Sri Mulyani. ©Rimanews

YOGYAKARTA - Optimistis stabilitas ekonomi Indonesia tetap terjaga meskipun Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) berencana menaikkan suku bunga secara bertahap.

Hal ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani seusai Dialog Nasional Indonesia Maju di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Ahad (11/3/2018).

"Belajar Pasti akan ada reaksi pasar, namun pada 2017 meski ada kenaikan suku bunga AS tiga kali, perekonomian Indonesia cukup stabil," kata Sri Mulyani.

Akan tetapi kondisi tersebut membutuhkan sejumlah syarat, yaitu: makro ekonomi tetap tumbuh tinggi, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menurun, dan tingkat inflasi rendah.

BACA : Bahas Aturan Fintech di Indonesia, OJK Gandeng Bank Dunia

"Termasuk dari sisi keseimbangan eksternal dan internal terjaga. Eksternal itu neraca pembayaran, dan internal neraca produksi," kata dia.

Menurut Sri Mulyani, pemerintah telah menyiapkan langkah antisipatif menghadapi rencana kenaikan suku bunga Amerika Serikat itu. Sejumlah langkah yang akan ditempuh, antara lain dengan mengakselerasikan investasi dan menggenjot laju ekspor nasional.

Dengan ekspor yang tetap tumbuh tinggi, menurut dia, Indonesia akan memiliki perekonomian yang kompetitif. Selain itu, apabila investasi bisa tumbuh di atas 7 persen maka pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa di atas 5,4 persen.

"Ini semua yang sedang dan terus kami lakukan. Artinya pemerintah akan terus berupaya baik dalam level mikro maupun makro, di tingkat perusahaan maupun di tingkat regional," katanya.

BACA : Rupiah Dibuka Menguat Tipis di Level Rp 13.761 Per USD

Berita Lainnya

Index