Jokowi Ingatkan Perbankan Harus Berani Ambil Risiko

Jokowi Ingatkan Perbankan Harus Berani Ambil Risiko
Presiden Jokowi memberikan arahan saat bertemu pimpinan industri perbankan nasional, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/3/2018) pagi. (Foto: OJI/Humas)

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan, risiko yang paling besar, dan risiko yang paling gawat adalah kalau industri perbankan tidak berani mengambil risiko. Ia mengingatkan para pimpinan industri perbankan nasional mengenai pentingnya keberanian mengambil risiko.

Sementara, sebelumnya para pimpinan industri jasa keuangan menargetkan pertumbuhan 9-12 persen. Presiden menyinggung laporan Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso bahwa pertumbuhan kredit perbankan 8,24 persen.

Demikian disampaikan Presiden Jokowi saat bertemu dengan Para Pimpinan Bank Umum di Indonesia, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/3/2018) pagi.

BACA : Jokowi Yakin Bakal Banyak Donasi Bagi Pengembangan Bank Wakaf Mikro

“Kalau saya diberi angka 9-12 persen, yang saya ambil pasti 12 persennya. Kembali lagi, risiko yang paling besar adalah apabila kita tidak berani mengambil risiko,” kata Presiden Jokowi

Diakui Presiden, perbankan harus prudent dan harus hati-hati. Namun Presiden mengingatkan, kalau tidak berani mengambil risiko dalam bisnis, pelan-pelan akan mati, dan akan tapi tetap mati. “Itu di bisnis. Perbankan pun juga bisnis,” ujar Presiden Jokowi.

Sementara kalau kita ambil risiko, menurut Presiden, masih ada chance, masih ada kemungkinan. Ia menambahkan bahwa biasanya kemungkinan-kemungkinan itu, kalau kalkulasi dan perhitungan baik, kemungkinan cukup baik untuk selamat.

BACA : Berharap Bank Wakaf Mikro Ada di Seluruh Pesantren

Berita Lainnya

Index