KKP Akan Kunjungi Inhil

KKP Akan Kunjungi Inhil
Ketua HNSI Kabupaten Inhil, H Said Syarifuddin menyampaikan pidato pada acara Musyawarah Cabang I HNSI Kabupaten Inhil beberapa waktu lalu

 

Tembilahan - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia akan mengunjungi Kabupaten Inhil guna melihat kondisi nelayan dan potensi daerah pesisir.

Kabar gembira tersebut datang dari Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Inhil, H Said Syarifuddin, Senin (1/10/2018) malam, di kediaman Dinas Sekretaris Daerah Kabupaten Inhil, Tembilahan.

Menurut H Said Syarifuddin, kedatangan pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan dijadwalkan pada 20 Oktober mendatang. "Ini semua berkat perjuangan dari HNSI Inhil," ungkap H Said Syarifuddin yang juga merupakan Sekretaris Daerah Kabupaten Inhil, Tembilahan, Senin (1/10/2018) malam.

Lebih lanjut, H Said Syarifuddin mengaku telah mempersiapkan sejumlah agenda dalam menyambut kedatangan Kementerian Kelautan dan Perikanan nanti.

Dia mengatakan akan mengajak jajaran Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mengunjungi daerah - daerah pesisir yang memiliki potensi besar hasil laut.

"Kita akan ajak ke daerah pesisir kita, seperti Concong, Kuala Enok, Pulau Cawan dan sebagainya," pungkas H Said Syarifuddin.

Tujuan dari anjangsana ke daerah - daerah pesisir ini, diungkapkan H Said Syarifuddin, adalah agar pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan dapat melihat langsung situasi disana.

"Dengan mereka tahu situasi daerah kita, mudah - mudahan jadi perhatian kepada nelayan kita yang jumlahnya hampir 29.000 jiwa," tukas H Said Syarifuddin.

Pengembangan Kawasan Minapolitan

Membahas potensi kelautan dan perikanan, H Said Syarifuddin menilai, Kabupaten Inhil sudah cukup layak untuk dikembangkan menjadi kawasan minapolitan.

H Said Syarifuddin memandang, usulan Kabupaten Inhil menjadi kawasan minapolitan sangat memungkinkan dengan karakteristik wilayah berupa perairan yang dimiliki.

"Bisa saja. Inhil dengan jumlah kawasan perairan yang cukup banyak bisa saja dikembangkan (menjadi kawasan minapolitan, red)," ujar H Said Syarifuddin.

Alasan yang memperkuat argumentasi Kabupaten Inhil menjadi kawasan Minapolitan, disebutkan H Said Syarifuddin adalah karena perlunya diversifikasi ekonomi secara sektoral di tengah kondisi sektor perkebunan kelapa yang cenderung tidak stabil dari tahun ke tahun.

"Kita butuh kreatifitas. Bagus sekali ketika konsep pertanian kita itu dikembangkan secara multi - subsektoral dan digandengkan dengan program perkelapaan oleh Pemerintah Kabupaten Inhil yang sedang berjalan," tandas Alumni Universitas Riau itu. (Dex)

Berita Lainnya

Index