Tim Penilai Nasional Verifikasi Kampung KB Keberkahan Bersama

Tim Penilai Nasional Verifikasi Kampung KB Keberkahan Bersama

DUMAI - Walikota Dumai H Zulkifli As bersama Wakil Walikota Dumai Eko Suharjo menerima Kunjungan tim Penilai Pusat Lomba Pembinaan Kesejahteraan Keluarga Kependudukan Keluarga Berencana & Pembangunan Keluarga dan Kesehatan (PKK KKBPK KES) Tingkat Nasional 2019 di Kampung KB Keberkahan Bersama yang terletak di Jalan Cendrawasih Kelurahan Laksemana Kecamatan Dumai Kota, Rabu (12/6/2019). 

Verifikasi diisi dengan pencocokan data yang dikirim, peninjauan pelayanan kesehatan dan KB. Juga memantau kawasan hutan wisata mangrove dan budidaya kepiting.

Kampung KB Keberkahan Bersama sebelumnya dikenal sebagai kampung narkoba. Namun setelah dicanangkan sebagai Kampung KB  pada tanggal 29 Agustus 2017 oleh Walikota Dumai Drs. H. Zulkifli As, stigma yang melekat sebagai kawasan hitam peredaran narkotika berangsur pudar. Namanya kini  lebih baik berkat upaya  peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia lewat program Kampung KB. Begitu juga setelah kawsan ini ditetapkan sebagai Kawasan Kampung Wisata Pesisir.

Keberhasilan ini mengantarkan Kampung KB Keberkahan Bersama masuk enam besar nasional lomba PKK KKBPK KES. Sebelum masuk babak enam besar, Kampung KB Keberkahan Bersama telah bersaing dengan 7 Kampung KB di tingkat Kota Dumai dan Provinsi Riau. Selanjutnya bertarung dengam perwakilan Provinsi se-Indonesia.

"Selangkah lagi, RT 03 Kelurahan Laksemana ini akan meraih prestasi membanggakan tingkat nasional. Saya berharap doa dan dukungan agar kampung KB kita ini keluar sebagai pemenang," harap Zulkifli As saat menyampaikan sambutan selamat datang kepada tim verifikasi. 

Tim diipimpin Direktur Bina Lini Lapangan BKKBN Drs. Wahidin M.Kes dengan tim berjumlah 5 orang. Terdiri dari 4 orang staf BKKBN dan 1 orang dari Pengurus PKK pusat drg Laksmi. Sementara itu, selain Wakil Walikota Eko Suharjo, walikota juga didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kota Dumai Hj Haslinar, sejumlah asisten, kepala badan dan dinas, kepala bagian dan sejumlah camat dan lurah. 

Menurut Zul As, untuk merubah wajah kampung KB Keberkahan Bersama dari wajah "seram" ke kondisi sekarang ini memerlukan waktu yang lama dan tenaga ekstra. Mulai dari menata kawasan dan kampung kumuh menjadi kawasan layak lingkungan melalui program KOTAKU. Peningkatan infraatruktur jalan dan penerangan hingga rumah layak huni. 

"Banyak pihak yang terlibat. Mulai dari Polres dan TNI, BNK, Dinas Pariwisata, Dinas Koperasi dan UKM, Perikanan, Dinas Pemuda dan Olah raga dan lain-lain.  Kedepan sinergi ini saya harap bisa terus ditingkatkan," harap Zul As.

Pembentukan Kampung KB bukan hanya semata-mata fokus kepada pelayanan keluarga berencana. Dengan keterlibatan masyarakat melalui kader militan diharapkan ada nilai tambah lain dalam upaya peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan keluarga.

"Tidak ada pilihan utk meningkatkan perbaikan kecuali melalui peningkatan kualitas hidup keluarga yang sehat, sejahtera dan harmonis. Untuk sampai kesana, perlu kontinutas dan sinergitas," lanjut mantan Camat Dumai Barat ini.

Walikota mengingatkan bahwa masalah kependudukan merupakan masalah pelik. Gagal mengelola bukan saja berbahaya pada terjadinya ledakan penduduk. Juga berdampak pada menurunnya kualitas SDM. Dan mau tidak mau, penanganan kependudukan harus dilakukab sejak dini. 

Ia minta agar semua pihak merubah mindset tentang KB. "KB bukan hanya pembatasan angka kelahiran. Lebih penting masalah kualitas hidup penduduk. Dari verifikasi ini yang harus kita catat adalah juara itu bonus. Tujuan utamanya adalah meningkatkan pelayanan terhadap kesehatan Masyarakat," ujarnya.

Menurutnya perlombaan ini hanya merupakan pemicu dan cambuk untuk meningkatkan pelayanan semaksimal mungkin, apalagi pemko Dumai mempunyai program pelayanan yang terintegrasi di berbagai bidang.

Direktur Bina Lini Lapangan BKKBN Drs. Wahidin M.Kes menyebut penilaian yang dilakukan di Kota Dumai merupakan penilaian yang terallkhir. Sebelumnya tim sudah memverifikasi 5 daerah lainnya seprti Medan, Lampung, Jogjakarta, Pemalang dan Makassar. 

Senada dengan Zul As, Wahidin juga menyebut BKKBN kini bukan hanya urusan kontrasepsi dan pembatasan kelahiran. Masih ada tiga tugas besar menyangkut subtansi dan grand desaign krendudukan yang bermuara pada kesejahteraan penduduk.

Soal peluang sebagai pemenang perlombaan tersebut, Wahidin mengaku, tidak tertutup kemungkinan bagi Kota Dumai untuk menang. Iya meyakinkan bahwa Tim Penilai akan melakukan verifikasi dan penilaian secara fair dan jelas.

“Kehadiran tim hanya melakukan verifikasi berkas yang telah diterima. Verifikasi ini penting dilakukan untuk membuktikan kebenarannya. Setiap nominator punya peluang yang sama. Dan tiap tiap daerah punya kelebihan," ujar Wahidin.

[rls/rls]

#Pemko Dumai

Index

Berita Lainnya

Index