Kualitas Udara di Wilayah Riau dan Kalteng Memburuk

Kualitas Udara di Wilayah Riau dan Kalteng Memburuk
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut sebaran asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Riau dan Kalimantan Tengah memburuk.

Menurut data terbaru BNPB yang dilansir hari ini, Sabtu, 10 Agustus 2019, pukul 10.00 WIB, asap di dua kawasan itu semakin meluas.

"Sebaran asap makin meluas dan tambah banyak baik di wilayah Riau atau Kalimantan Tengah," kata pelaksana harian Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo dalam keterangan tertulis, Sabtu, 10 Agustus 2019.

Agus menerangkan sebaran asap mengakibatkan kualitas udara di Ibu Kota Provinsi Riau, Pekanbaru, menurun pada tingkat kurang sehat.

Konsentrasi partikulat PM 10 di kota itu mencapai 173 gram per meter kubik. Sementara, ambang batas normal adalah 150 gram per meter kubik.

Di Kota Palangkaraya, kualitas udara masih pada ambang sedang dengan konsentrasi PM 10 berada pada angka 126 gram per meter kubik.

Di sisi lain, Agus mengatakan asap akibat kebakaran hutan masih terdeteksi di wilayah Riau, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat dengan sebaran ke arah tenggara dan utara. Asap tidak masuk ke negeri tetangga yaitu Singapura dan Malaysia.

Hasil pantauan satelit yang dipantau BNPB pada pukul 07.00, nyala api masih terdeksi di sejumlah kawasan dengan kategori sedang dan tinggi.

Di Riau, BNPB mendeteksi masih ada 126 titik api, sementara di Kalimantan Tengah ada ada 159 titik api kebakaran hutan dan di Kalimantan Barat terdeteksi 533 nyala api.

Di Jambi, jumlah titik api relatif sedikit yakni 4 titik, sedangkan di Sumatera Selatan 13 titik dan di Kalimantan Selatan 13 titik.

[Source : Tempo]

#BNPB

Index

Berita Lainnya

Index