Kandungan Semburan Gas di Pondok Pesantren Al-Ihsan Tak Berbahaya

Kandungan Semburan Gas di Pondok Pesantren Al-Ihsan Tak Berbahaya
Lokasi semburan gas si Pondok Pesantren Al Ihsan Pekanbaru (Foto Heru Maindikali)

PEKANBARU - Semburan gas bumi yang terjadi di Pondok Pesantren Al-Ihsan Kecamatan Tenayan Raya, dipastikan tidak berbahaya. Hal tersebut diketahui setelah tim dari Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Riau sudah menurunkan tim untuk mengecek kandungan semburan gas bumi tersebut.

Kepala Dinas ESDM Riau, Indra Agus Lukman mengatakan, saat mendapat laporan adanya semburan gas bumi tersebut, pihaknya langsung menurunkan tim kelokasi untuk melakukan pengecekan dan pengambilan sampel. 

"Dalam pengecekan itu, tim juga sudah mengambil sampel semburan gas bumi. Sampel juga sudah langsung diteliti di laboratorium," kata Indra, Jumat (5/2/2021).

Lebih lanjut dikatakannya, dari hasil pengecekan sementara terhadap semburan gas bumi tersebut disimpulkan bahwa gas tersebut tidak berbahaya. Namun masyarakat tetap diminati untuk waspada.

"Semburan gas bumi itu tidak berbahaya, namun kami bersama tim telah melakukan mitigasi dan mengambil langkah antisipasi," ujarnya.

Pantauan Mediacenter Riau Jumat (5/2/2021), kondisi sejumlah bangunan pesantren sudah luluh lantak tidak bisa digunakan lagi.

Menghancurkan sejumlah bangunan yakni, satu aula, dua kelas, satu kantor, satu kamar mandi, kantin koperasi, dan dua kamar tidur santri. 

Sebagian atap pada bangunan nampak sudah roboh akibat tertimpa batu dan debu berwarna abu-abu mirip abu vulkanik. Sebagian bangunan lainnya ada yang masih utuh namun tertutupi debu. Di dalam gedung juga bertaburan batu-batu warna abu-abu yang terbentuk dari debu itu. 

Jalanan sekitaran pesantren tidak lagi kuning seperti sedia kala. Kini, warna abu-abu mendominasi bangunan, jalanan, serta pepohonan di sekitaran semburan gas. Pohon sawit dengan jarak puluhan meter dari sumur gas juga mati. 

Kepala Sekolah Pesantren Al-Ihsan Untung Wahyudi, mengatakan tembakan gas itu membuat mereka kaget dan langsung menghentikan proses belajar mengajar. 

"Rencana untuk sementara seluruh siswa akan dievakuasi ke pondok pusat yang ada di Kubang. Pesantren ini memiliki 34 santri," kata Untung.

[Mediacenterriau]

Berita Lainnya

Index