2 Uang Rupiah Ini Nggak Laku Lagi, Sudah Ditarik BI

2 Uang Rupiah Ini Nggak Laku Lagi, Sudah Ditarik BI
Foto: Rengga Sancaya

JAKARTA - Peringati 50 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, melalui penerbitan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 24/15/PBI/2022, terhitung sejak 30 Agustus 2022, Bank Indonesia (BI) mencabut dan menarik Uang Rupiah Khusus Tahun Emisi 1995 (URK TE 1995) dari peredaran.

Hal ini disampaikan Kepala Departemen Komunikasi Direktur Eksekutif BI Erwin Haryono dalam siaran persnya, dikutip dari detik.com

"Dengan demikian, terhitung tanggal dimaksud URK tersebut tidak lagi berlaku sebagai alat pembayaran yang sah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Erwin Haryono Agustus 2022 lalu.

Berikut uang rupiah khusus yang dicabut dan ditarik dari peredaran:

- Uang Rupiah Khusus Seri Demokrasi Pecahan 300.000

- Uang Rupiah Khusus Seri Presiden Republik Indonesia Pecahan 850.000

Bagi masyarakat yang memiliki uang rupiah lama tersebut dan ingin melakukan penukaran, dapat menukarkannya di Bank Umum terhitung sejak 30 Agustus 2022 sampai dengan 30 Agustus 2032, atau 10 tahun sejak tanggal pencabutan.

Penggantian atas Uang Rupiah Khusus Tahun Emisi 1995 yang dicabut dan ditarik dari peredaran sebesar nilai nominal yang sama dengan yang tertera pada URK dimaksud. 

Layanan penukaran juga dapat dilakukan di Kantor Pusat maupun Kantor Perwakilan BI sesuai dengan jadwal operasional dan layanan publik BI.

Penggantian atas URK dalam kondisi lusuh, catat, atau rusak dilakukan dengan mengacu pada Peraturan Bank Indonesia mengenai pengelolaan Uang Rupiah, yaitu:

1. Dalam hal fisik uang Rupiah logam lebih besar dari 1/2 (satu perdua) ukuran aslinya dan ciri uang Rupiah dapat dikenali keasliannya, diberikan penggantian sebesar nilai nominal uang Rupiah yang ditukarkan,

2. Dalam hal fisik uang Rupiah logam sama dengan atau kurang 1/2 (satu perdua) ukuran aslinya, tidak diberikan penggantian. 

BI mengimbau masyarakat yang akan melakukan penukaran untuk tetap menjalankan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 yang telah ditetapkan Pemerintah.***

Berita Lainnya

Index