Peristiwa Keji di India, Wanita Diarak Bugil Lalu Diperkosa

Peristiwa Keji di India, Wanita Diarak Bugil Lalu Diperkosa
Ilustrasi kericuhan di Manipur (Foto: REUTERS/STRINGER)

NEW DELHI - Video viral beredar di media sosial yang menunjukkan dua wanita diarak dalam keadaan bugil dengan sekelompok massa di jalanan.

Peristiwa yang sangat mengerikan terjadi di India, Kedua wanita itu juga dilaporkan dilecehkan secara massal oleh  dan diperkosa beramai-ramai.

Kejadian tersebut terjadi akibat konflik antaretnis yang pecah di wilayah Manipur pada Mei lalu. Video keji warga terhadap dua wanita itu dilaporkan direkam pada awal Mei.

Namun, menjadi viral di media sosial pada Rabu (19/7/) waktu setempat, dikutip dari detik.com Jumat (21/07/2023).

Melihat kejadian tersebut, Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi pun marah. Ini merupakan komentar publik pertama Modi usai peristiwa konflik antara etnis Meitei dan Kuki yang menewaskan lebih dari 140 orang terjadi di Manipur.

Komentar Modi itu disampaikan saat membuka sesi parlemen pada Kamis (20/7) pagi waktu setempat.

Dia menyebut seluruh India 'merasa dipermalukan' oleh adanya aksi keji terhadap kaum wanita dan menegaskan tindakan hukum yang tegas akan diambil terhadap para pelaku.

"Saya ingin meyakinkan bangsa ini, tidak ada orang yang bersalah yang akan diampuni,"

"Tindakan akan diambil sesuai hukum. Apa yang terjadi pada putri-putri Manipur tidak akan pernah bisa dimaafkan. Saat saya berdiri di samping kuil demokrasi ini, hati saya dipenuhi rasa sakit dan amarah," sambungnya.

Ia mengatakan peristiwa itu memalukan. Menurutnya, serangan terhadap kehormatan wanita tersebut merupakan peristiwa memalukan bagi seluruh bangsa India.

"Insiden Manipur ini memalukan bagi masyarakat berada di mana pun. Itu telah mempermalukan seluruh bangsa ini," ujar Modi dalam pernyataannya.

Laporan menyebut bahwa dua wanita dalam video itu merupakan anggota etnis minoritas Kuki.

Keduanya disebut dipaksa melucuti pakaian mereka oleh massa yang sebagian besar anggota etnis mayoritas Meitei di Manipur.

"Jika kalian tidak mencopot pakaian kalian, kami akan membunuh kalian," demikian teriakan kerumunan orang dalam video viral itu.

Kedua wanita itu disebut diraba-raba di depan umum dan diseret ke sebuah lapangan. Keduanya diduga diduga diperkosa beramai-ramai di lapangan itu.

Tindak kejahatan itu telah dilaporkan ke polisi sejak Mei lalu. Namun, penangkapan tersangka baru dilakukan pada Kamis (20/7) waktu setempat.

Ada empat tersangka yang ditangkap, tepat sehari usai video itu viral di media sosial.

Media lokal The Wire menyebut polisi sebenarnya hadir di lokasi saat insiden itu terjadi. Namun, polisi disebut tidak membantu kedua wanita yang menjadi korban.

Salah satu korban bahkan menuduh polisi menyerahkan dirinya dan satu wanita lainnya ke tangan massa.

Konflik antaretnis di Manipur itu dipicu perselisihan soal akses terhadap pekerjaan pemerintah dan manfaat lainnya.

Konflik itu menyebabkan rumah dan gereja dibakar. Akibatnya, puluhan ribu orang mengungsi ke kamp-kamp yang disediakan pemerintah India.

Bentrokan yang diwarnai aksi main hakim sendiri terjadi antara etnis Meitei yang sebagian besar beragama Hindu dan tinggal di dalam dan sekitar wilayah Imphal dengan etnis Kuki yang sebagian besar beragama Kristen dan tinggal di area perbukitan setempat.

Etnis Kuki memprotes tuntutan etnis Meitei yang meminta kuota untuk pekerjaan publik dan penerimaan perguruan tinggi sebagai bentuk tindakan afirmatif.

Hal ini juga membangkitkan kembali kekhawatiran lama di kalangan etnis Kuki bahwa Meitei akan bisa diizinkan mendapatkan tanah di daerah yang saat ini disediakan untuk mereka dan etnis minoritas lainnya.

4 Orang Ditangkap Usai Kasus Viral

Polisi menangkap empat tersangka setelah video terkait aksi keji terhadap dua wanita itu viral. Dilansir Hindustan Times dan India Today.

Kepolisian Manipur dalam pernyataannya mengatakan empat tersangka itu ditangkap karena diduga terlibat mengarak wanita dalam keadaan telanjang dan melakukan pelecehan seksual pada 4 Mei 2023 di distrik Kangpokpi.

"Empat tersangka utama yang ditangkap dalam kasus video viral, tiga tersangka utama lainnya dari kejahatan keji penculikan dan pemerkosaan bergiliran di bawah Kantor Polisi Nongpok Sekmai, Distrik Thoubal telah ditangkap hari ini," demikian pernyataan Kepolisian Manipur via akun Twitter-nya.

"Jadi total empat orang telah ditangkap hingga saat ini," imbuh pernyataan itu.

Salah satu tersangka diidentifikasi media lokal sebagai Heirum Hera Das (32), yang merupakan warga Thoubal.

Dia menjadi tersangka pertama yang ditangkap polisi usai video viral itu beredar luas. Tiga identitas tersangka lainnya belum diungkap ke publik.

Kepolisian Manipur menjeratkan serangkaian dakwaan, termasuk penculikan, pemerkosaan, dan pembunuhan terkait kasus yang menarik perhatian publik ini. Polisi menegaskan akan melakukan penyelidikan dengan sangat serius.

Kepala Menteri Manipur, N Biren Singh, menyebut dua tersangka, termasuk pelaku utama, ditangkap terkait kasus mengerikan di distrik Kangkopi itu. Dia menegaskan tak ada ampun terhadap pelaku pemerkosaan.

"Hari ini setelah melihat video yang viral, semua anggota legislatif dari BJP (Bharatiya Janata Party) dan kelompok-kelompok tertentu mengambil keputusan untuk mengutuk kejahatan tertinggi. Itu merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan," sebutnya.

"Kami tidak akan mengampuni siapa pun. Kami akan memberikan hukuman luar biasa bagi semua yang terlibat, bahkan sampai mengupayakan hukuman mati," sambung Singh.

Adik Laki-laki dari 2 Wanita Itu Juga Dibunuh
Peristiwa dua wanita diarak bugil di jalanan Manipur, itu juga diwarnai insiden mengerikan lainnya. Adik laki-laki dari wanita-wanita itu diduga tewas dibunuh saat berusaha menyelamatkan kakaknya.

Dilansir Hindustan Times, laporan aduan Kepolisian Manipur menyebut bahwa insiden mengerikan itu terjadi di desa B Phainom, distrik Kangpokpi, sehari setelah bentrokan pecah antara etnis mayoritas Heitei dan etnis minoritas Kuki di negara bagian Manipur.

Menurut laporan aduan kepolisian, massa yang terdiri atas 800-1.000 penjahat bersenjata menyerang desa tersebut dan melakukan vandalisme serta menjarah rumah-rumah sebelum membakarnya.

Sebuah keluarga yang terdiri atas lima orang melarikan diri dari desa tersebut untuk menyelamatkan diri dan bersembunyi di hutan.

Kelima orang itu diselamatkan oleh polisi, namun menurut laporan aduan itu, tiba-tiba mereka dihadang massa yang membawa paksa kelima orang itu menjauhi polisi.

Massa kemudian membunuh seorang pria berusia 56 tahun, yang merupakan salah satu dari lima orang sekeluarga itu.

Tiga wanita yang ada dalam keluarga itu kemudian menjadi sasaran massa, dengan dua wanita di antaranya ditelanjangi dan diarak bugil di jalanan.

Laporan aduan kepolisian itu menyebut salah satu wanita yang berusia 21 tahun diduga diperkosa secara beramai-ramai.

Adik laki-laki dari kedua wanita itu diduga tewas dibunuh karena berusaha menyelamatkan kakak-kakak perempuannya.

Adik laki-laki yang tewas itu disebut baru berusia 19 tahun. Para wanita yang menjadi sasaran penyerangan massa itu akhirnya berhasil melarikan diri dengan bantuan penduduk setempat.

Pelaku Terancam Hukuman Mati

Pejabat tinggi Manipur menyatakan hukuman mati akan dipertimbangkan bagi para pelaku.

Pemerintah negara bagian Manipur, yang dikuasai Partai Bharatiya Janata (BJP), menegaskan kepolisian langsung mengambil tindakan ketika video itu viral di media sosial lebih dari dua bulan usai insiden terjadi.

Kepala Menteri negara bagian Manipur N Biren Singh menyatakan bahwa 'penyelidikan menyeluruh' sedang dilakukan.

"Kami akan memastikan tindakan tegas diambil terhadap semua pelaku, termasuk mempertimbangkan kemungkinan hukuman mati," ujar Singh.***

 

Berita Lainnya

Index