Dugaan Korupsi Dana Hibah, Eks Ketua KPU Bengkalis Jadi Tersangka

Dugaan Korupsi Dana Hibah, Eks Ketua KPU Bengkalis Jadi Tersangka
Eks Ketua KPU Bengkalis, Fadhillah. (Foto: Istimewa)

BENGKALIS - Kapolres Bengkalis mengatakan, Eks Ketua KPU Bengkalis, Fadhillah (42) ditetapkan jadi tersangka dugaan Korupsi dana hibah telah dilakukan penahanan sejak Senin kemarin oleh unit Tipikor Satreskrim Polres Bengkalis.

"Telah dilakukan penetapan tersangka dan penahanan terkait tindak pidana korupsi atas nama Fadhillah. Tersangka eks Ketua KPU Kabupaten Bengkalis," ucap Kapolres Bengkalis, AKBP Bimo, dikutip dari detiksumut, Rabu (02/07).

Saat ini penyidik tengah melengkapi berkas perkara dan akan segera melimpahkan tersangka dan barang bukti kepada pihak Kejaksaan.

"Akan segera kita lengkapi dan limpahkan atau P21 berkasnya kepada Kejaksaan," tambah Kapolres.

Penetapan tersangka diduga terkait kasus dana hibah Rp 40 miliar pada saat Pilkada Serentak 2020. Berdasarkan hasil audit penghitungan kerugian keuangan negara yang dilakukan oleh pihak Inspektorat KPU RI didapati kerugian negara berkisar Rp 4 miliar lebih.

"Hasil perhitungan kerugian negara sekitar Rp 4,5 miliar lebih atau Rp 4.592.107.767. Penahanan terhadap tersangka dilakukan pada Senin (31/7) kemarin," katanya.

Dari total anggaran dana hibah tersebut pihak dari KPU Bengkalis menggunakan anggaran sejumlah Rp 35.590.438.121.

Penggunaan itu sesuai dengan Surat Perintah Pengesahan Hibah Langsung (SP2HL) tanggal 03 Agustus 2021 lalu.

Merujuk data itu, sehingga memiliki sisa lebih perhitungan anggaran atau SILPA sebesar Rp 4.409.491.879. Dana itu l dikembalikan ke kas Pemkab Bengkalis berdasarkan Surat Perintah Pengesahan Pengembalian Pendapatan Hibah Langsung (SP4HL) tanggal 04 Agustus 2021 dan bukti setor melalui Bank BNI pada tanggal 26 April 2021.

"Namun berdasarkan laporan hasil audit penghitungan kerugian keuangan negara yang dilakukan oleh pihak Inspektorat KPU RI Nomor : LAP-229/ K/ 10/ 200 tanggal 03 November 2022 didapati nilai kerugian negara sebesar Rp 4.592.107.767," kata Bimo.

Berdasarkan hasil audit tersebut, Polres Bengkalis melalui Unit III Sat Reskrim ditemukan beberapa perbuatan melawan hukum yang dilakukan pihak Sekretariat KPU Bengkalis. Termasuk Ketua KPU, yaitu Fadhillah.

"Pihak sekretariat KPU Bengkalis diketahui tidak melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya selaku pengelola keuangan. Sehingga menyebabkan timbulnya kerugian keuangan negara berdasarkan hasil audit yang dilakukan oleh Inspektorat KPU RI. Bahkan Ketua KPU Bengkalis ada melakukan pinjaman uang pribadi kepada bendahara pembantu dengan menggunakan dana hibah," kata Kapolres.

Sebelumnya, polisi juga telah menetapkan empat tersangka. Keempatnya adalah PH ini selaku Kuasa Pengguna Anggaran, CG selaku Bendahara, HR Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan MS selaku Pejabat Penandatanganan Surat Perintah Membayar.***

Berita Lainnya

Index