Festival Lampu Colok Kota Dumai

Festival Lampu Colok Kota Dumai

WahanaRiau.Com, Dumai,Riau - Tradisi  Lampu Colok adalah tradisi yang dilaksanakan oleh masyarakat Kota Dumai dalam kaitannya dengan acara malam takbiran untuk menyambut lebaran. Selain sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Dumai. Lampu colok ini sekarang juga diperlombakan antar kampung dan bahkan acara ini mendapat dukungan dari pemerintah Kota Dumai dan dijadikan sebagai salah satu budaya yang harus dilestarikan. Tradisi colok lampu ini biasanya dimulai pada hari ke 27 Ramadhan sampai dengan  hari ke 30 ramadhan. Masyarakat melayu menyebutnya dengan sebutan malam 27 likur. Nantinya lampu ini akan dihidupkan sampai dengan malam takbiran. Kenapa dimulai pada hari ke 27 Ramadahan? Filosofinya  orang-orang  tua zaman dahulu percaya akan keistimewaan pada malam ke 27 ini, yaitu bahwa hari ke 27 dari bulan Ramadhan adalah sebagai Malam Lailatul Qadar. Pada malam ini dipercaya malaikat turun ke bumi dan akan masuk ke rumah mencatat amal baik yang diperbuat selama bulan Ramadhan berlangsung.  Karena pada zaman itu tidak ada listrik, maka lampu ini berfungsi sebagai penunjuk jalan bagi malaikat-malaikat ini. Proses pembuatan lampu colok untuk keperluan  festival bisa dibilang sangat sederhana. Lampu colok ini  dibuat dari botol kaca bekas yang sebelumnya  telah dikumpulkan  oleh warga. Botol kaca tersebut dibersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai wadah untuk menampung minyak . Setelah dibersihkan, kemudian tutup botol bekas diberi lubang dengan ukuran secukupnya, agar sumbu dapat muat diselipkan ke dalamnya. Agar sumbu tidak langsung habis terbakar ketika dinyalakan, maka diperlukan bahan bakar berupa minyak tanah.   Minyak tanah dimasukkan ke dalam botol bekas yang kemudian akan diserap dari bagian bawah sumbu yang berada dalam botol. Sebenarnya lampu colok sendiri tidak terlihat menarik, karena fungsi utamanya hanyalah sebagai penerangan. Oleh karena itu untuk membuatnya menarik,  tempat menyusun jejeran lampu colok dibuat dengan pola tertentu. Setelah tempat menyusun lampu colok selesai dibuat, kemudian lampu colok  akan di pasang. Pemasangan lampu colok disusun berdasarkan pola  yang dibuat dengan memberikan jarak antar lampu colok.  Tradisi lampu colok ini selain berawal dari keinginan masyarakat untuk memberikan penerangan di bulan ramadhan, tradisi ini juga sekaligus merupakan syiar islam melalui hiasan-hiasan lampu yang ada yang bernuansakan Islami, seperti  keindahan lampu colok yang dibentuk berupa kubah masjid dan kaligrafi. "Dipastikan puncak pembukaan Lampu colok dipusatkan digedung pendopo atau Sri Bunga Tanjung yang dibuka Walikota Dumai Khairul Anwar dan dihadiri seluruh Muspida." H.Khairul Anwar, SH mengatakan festival lampu colok merupakan kebudayaan tradisional yang digelar setiap tahun saat malam ke-27 Ramadhan. “Festival ini tidak bisa lepas dari masyarakat kota Dumai karena sudah rutin dilakukan setiap tahun,” ujarnya. (Rian,Ar)

#Festival Lampu Colok

Index

Berita Lainnya

Index