LEWS Berbasis Masyarakat Dari Indonesia Mendunia

LEWS Berbasis Masyarakat Dari Indonesia Mendunia
Kepala BNPB Willem Rampangiley menerima penghargaan tentang sistem peringatan dini longsor berbasis masyarakat di Sidney, Australia, Jumat (16/3/2018). (Foto: Humas BNPB).

AUSTRALIA - Sistem peringatan dini longsor atau Landslide Early Warning System (LEWS) dari Indonesia secara resmi ditetapkan untuk dipublikasikan sebagai ISO 22327 oleh Organisasi Standar Internasional atau International Organization for Standardization (ISO).

Penetapan secara resmi ini disampaikan oleh Sekretariat ISO TC 292 di Kantor Standardisasi Australia, Sydney, Jumat (16/3/2018).

Dengan penetapan ini, maka LEWS yang dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ditingkatkan menjadi ISO 22327 sebagai Guidelines for Implementation of a Community-based Landslide Early Warning System.

BACA : 23 Korban Speed Boat Tenggelam Berhasil Diselamatkan

Kepala BNPB Willem Rampangilei menyampaikan, bahwa sistem peringatan dini longsor ini sebagai bentuk kontribusi Indonesia dalam berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada dunia untuk menyelamatkan masyarakat dari ancaman bahaya longsor.

“Mari menciptakan bumi yang aman dari bencana untuk generasi mendatang,” kata Willem di Plenary Meeting ISO Sydney, Australia, Jumat (16/3/2018) sebagaimana siaran pers yang dirilis Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

Kepala BNPB mengingatkan, sistem peringatan dini yang baik tidak hanya pada peralatan yang berdiri sendiri tetapi pada akhirnya sistem tersebut dapat saling terkait sebagai suatu sistem peringatan dini yang efektif.

BACA : Jasad Santri Ponpes Baitul Quran yang Hilang Ditemukan di Perairan Basilam Baru

Berita Lainnya

Index