Demokrasi Harus Sejahterakan Rakyat

Demokrasi Harus Sejahterakan Rakyat
Presiden Jokowi saat menghadiri pembukaan Rapimnas Partai Perindo yang dihelat di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (21/3/2018). (Foto: BPMI)

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepada pelaku utama dalam demokrasi, partai politik dan politisi harus menunjukkan bukti bahwa demokrasi harus menjadi mekanisme yang paling baik untuk membawa bangsa ini kepada peningkatan kesejahteraan rakyat.

Demokrasi harus mampu menghadirkan kehidupan yang lebih baik dan menjadi pendukung penting bagi penguatan daya saing bangsa Indonesia.

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutannya ketika membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Perindo yang dihelat di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (21/3/2018) sebagaimana dilansir dari laman Setkab.

“Kita harus membuat demokrasi yang selalu mendukung tata kelola pemerintahan yang baik, untuk mengatasi persoalan nyata yang dihadapi rakyat, untuk mengatasi kemiskinan, untuk pemerataan kesejahteraan, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, dan untuk meningkatkan daya saing bangsa,” kata Presiden.

BACA : TGB Siap Jadi Cawapres di Pilpres 2019

Presiden juga mengingatkan bahwa proses pemilu yang berlangsung setiap 5 tahun harus mendukung keberlanjutan pembangunan yang ada. Pilkada dan pemilu juga tidak boleh menginterupsi program-program pembangunan.

“Jangan sampai karena pilkada dan pemilu justru kegiatan ekonomi tersendat, dan peningkatan kesejahteraan rakyat menjadi terganggu. Proses demokrasi khususnya pilkada di tahun 2018 beserta pileg dan pilpres tahun 2019, tidak boleh mengganggu mementum pembangunan nasional yang sedang kita lakukan,” lanjutnya.

Menurutnya kontestasi pilkada, pileg dan pilpres harus menjunjung tinggi etika dan tata krama. Kontestasi harus saling menghargai dan menghormati dan tidak saling mencemooh.

“Perbedaan jangan mengganggu persatuan dan kesatuan. Perbedaan pendapat dan perbedaan pilihan itu biasa. Sekali lagi, harus menjunjung tinggi sopan santun dan adat ketimuran. Kita tidak saling menghujat dan mencemooh, tidak pula menyebar berita bohong dan ujaran kebencian,” ujar Kepala Negara.

BACA : Pesta Demokrasi Jangan Sampai Timbulkan Perpecahan, Setelah Coblos Harus Rukun Kembali

Berita Lainnya

Index