Alokasi Minimum 100.000 Formasi Tiap Tahun

Ciptakan Pendidikan Indonesia Berkelas Dunia, Kemendikbud Butuh 736.000 Guru Baru

Ciptakan Pendidikan Indonesia Berkelas Dunia, Kemendikbud Butuh 736.000 Guru Baru
Ilustrasi Guru Mengajar. (IST)

JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, meminta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Asman Abnur melakukan penambahan formasi guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 100.000 di 2018. Hal tersebut untuk memenuhi kebutuhan tenaga pengajar sebanyak 736.000 di Indonesia.

"Mudah-mudahan tahun ini Bapak berkenan mengalokasikan minimum 100.000 untuk guru. Mengingat kebutuhan guru berjumlah 736.000, maka perlu dilakukan rekrutmen selama 7 tahun dengan formasi 100.000 guru setiap tahunnya demi menciptakan pendidikan berkelas dunia," ujar Menteri Muhadjir di Kantor Kemendikbud, Jakarta, dilansir Merdeka, Senin (26/3/2018).

Menanggapi hal tersebut, Menteri Asman mengatakan, pihaknya akan melakukan kajian terlebih dahulu. Pertama, pihaknya akan melihat kemampuan keuangan daerah dengan cara mendata kesesuaian belanja pegawai daerah dengan kebutuhan PNS baru.

"Kita sesuaikan nantinya, terutama kemampuan keuangan daerah. Sekarang masih banyak daerah yang belanja pegawainya di atas 50 persen. Nah ini menjadi salah satu pertimbangan kita," jelasnya.

BACA : Isu BPJS Guru Bantu Riau Juga Diduga Sarat Muatan Politik

"Tadi beliau menyampaikan 100.000, tapi kan saya harus tawarkan lagi ke daerah yang belanja pegawainya tidak lebih dari 50 persen. Karena kalau kita tambah lagi bebannya, saya khawatir belanja pegawainya kesedot lagi untuk bayar pegawai," tambahnya.

Faktor kedua yang menjadi pertimbangan pemerintah adalah, kebutuhan dan ketersediaan tenaga pengajar pegawai negeri sipil (PNS) di setiap daerah. Artinya, pemerintah akan mendata daerah mana saja yang memiliki kuota PNS lebih dan kurang.

"Kemudian, sebaran guru. Ada di satu tempat gurunya berlebih ada di satu tempat tidak cukup. Nah maka dari itu kita sedang mendata kira-kira di mana posisi guru yang betul-betul kurang, itu akan menjadi prioritas kita," jelasnya. (mdk/mdk)

BACA : Jokowi Minta Menristekdikti Bicara Dengan Para Rektor Soal Masuknya Perguruan Tinggi Asing

Berita Lainnya

Index