Pelaku Selingkuh di Simpang Kubu Ternyata Kepala Sekolah  

Pelaku Selingkuh di Simpang Kubu Ternyata Kepala Sekolah  
Istri pelaku selingkuh dirawat di RSUD Bangkinang (foto suarakampar)

KAMPAR – Ab (50) oknum Guru dan kepala sekolah SD di Naga Berahli, diduga melakukan tindak kekerasan terhadap sang istri, Yendrita (45). Akibatnya, Yendrita harus dirawat secara intensif di RSUD Bangkinang, Senin (13/10/2014) yang lalu.

Informasi yang berhasil dirangkum media ini, aksi kekerasan yang menimpa Yendrita bermula di rumah mertuanya di desa Simpang Kubu, kecamatan Kampar. Dimana saat itu Yendrita melihat sang suami berselingkuh dengan perempuan lain.

Menurut adik korban, Yusrizal (43), perselingkuhan ini terjadi sudah berkali-kali. Suami korban, Abuzar (50) bermesraan dengan seorang wanita yang merupakan guru honorer yang berinisial Nw pada hari Minggu (12/10) yang lalu.

Dijelaskannya, sang kakak yang melihat pelaku bermesraan dengan selingkuhan di rumah mertua sendiri, sehingga Yendrita marah. "Saat itu, korban ingin menarek jilbab selingkuhan suaminya. Sebaliknya, jilbab korban ditarik Abuzar hingga jatuh ke lantai dan pingsan. Di batok kepala korban mengalami lebam," terangnya.

Kejadian ini langsung dilaporkan anak korban bernama Rio dan Indra ke Mapolsek Kampar. Hal tersebut dibenarkan Kasat Reskrim Polres Kampar, AKP Herfio Zaki Sik saat dikonfirmasi. "Namun belum ada laporan resmi karena korban masih di RSUD Bangkinang untuk mendapatkan perawatan," ujarnya.

Sementara itu, kepala dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Kampar, H Nasrul melalui Sekretaris, Edi Rusma Dinata saat ditemui di kantor bupati Kampar, menyebutkan telah menerima informasi tersebut dan akan menindaklanjuti persoalan

Kendati demikian, kata Edi, pihaknya akan membentuk tim guna memeriksa kebenaran dari informasi yang didapat terhadap aksi kekerasaan yang diduga dilakukan oknum Kepsek SD di kabupaten Kampar.

"Pertama kita akan mendelegasikan kepada UPTD untuk kroscek kebenaran informasi. Dan hasilnya kita minta dilaporkan kepada Bidang Pendidikan Dasar. Apa hasilnya nanti baru kita rapatkan bagaimana tindaklanjutnya ke depan," tuturnya.

Pantauan wartawan, korban dirawat di ruang bedah kelas 1, yang dijaga oleh adek korban bersama anaknya. Korban saat di wawancara masih terlihat lemas dan tidak bisa menjawab pertanyaan, karena terlihat masih shok dan trauma. (***)

Berita Lainnya

Index