BANYUWANGI (Wahanariau) -- Lusia Suswati (47), mantan buruh migrasi yang lumpuh setelah penyakit kanker payudara yang menjalar di sekujur tubuhnya, tak menyangka hidupnya tragis. Saat dirinya berjuang melawan penyakit yang diidapnya, sang suami malah menceraikannya. Terdengar kabar, jika sang suami sudah menikah lagi.
Lusia tak mengetahui kapan suaminya mengajukan gugatan cerai. Namun sejak dirinya dipindahkan ke rumah Katemi, sang suami tak pernah menunjukkan batang hidungnya. Melalui SMS, sang suami meminta Lusia mengambil akte cerai miliknya di Pengadilan Agama Banyuwangi.
"Sakit banget. Ketika saya sehat semua (penghasilan) harus diserahkan ke dia. Tapi saat sakit seperti ini saya dibuang begitu saja," kata Lusia kepada wartawan, Rabu (23/8/2017).
"Saat ini saya hanya bergantung pada ibu (Katemi). Saya tidak punya siapa-siapa lagi di Banyuwangi. Jika tidak ada Bu Katemi saya nggak tau bagaimana nasib saya. Bu Katemi dan keluarganya menerima saya, padahal saya bukan siapa-siapa mereka," kata Lusia sambil menahan air mata.
Lusia bercerita, dirinya sempat pulang ke Blitar. Namun dia memilih kembali pulang ke Banyuwangi, karena tak ingin menjadi beban keluarga. Ibu kandung Lusia yang sudah tua saat ini merawat bapak Lusia dan nenek Lusia yang juga lumpuh dan sakit-sakitan. Selain itu kondisi keluarganya yang miskin tidak memungkinkan untuk marawat Lusia yang membutuhkan banyak biaya.
"Kasihan ibu. Ada tiga orang yang harus dirawat. Jika dipaksakan di sana bebannya bertambah. Kami berasal dari keluarga yang miskin. Saya nggak apa-apa mengalah pulang ke Banyuwangi saja. Tapi ternyata saya dicerai," ungkapnya.
Lusia Yuswati (47), mantan buruh migran hanya bisa terbaring lemas di rumah tetangganya, Katemi Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. Dia mengalami lumpuh, setelah divonis dokter mengidap penyakit kanker payudara. Bahkan menurut dokter, kankernya sudah menjalar kemana-mana, hingga mengakibatkan Lusia lumpuh.
Tak hanya itu, saat mengalami sakit seperti ini, sang suami menceraikanya. Melalui SMS, Lusia disuruh mengambil akta cerainya sendiri ke Pengadilan Agama Banyuwangi. (detik)
