Diduga Keracunan, Seorang Wanita AS Tewas Usai Minum Air 2 Liter

Diduga Keracunan, Seorang Wanita AS Tewas Usai Minum Air 2 Liter
Ilustrasi minum air putih. Foto: iStockphoto/fizkes

JAKARTA - Kisah seorang wanita asal Indiana AS meninggal usai minum air sebanyak 2 liter, diduga wanita tersebut keracunan air atau hiponatremia.

Perempuan bernama Ashley Summers (35) itu sedang menikmati akhir pekan di Danau Freeman di Indiana bersama suami dan kedua anaknya.

Tiba-tiba ia mengalami sakit kepala dan merasa pusing, mirip gejala dehidrasi. Saat dia dan keluarganya kembali dengan perahu di bawah cuaca yang sangat panas.

Ia mengatakan "tidak bisa mencukupi kebutuhan airnya" dan segera minum empat botol air, dikutip dari CNN Sabtu (05/08).

Diperkirakan masing-masing air dalam botol tersebut berisi 500 ml, dan ia meminumnya dalam 20 menit untuk menghilangkan rasa haus.

Saat Summers kembali ke rumah, ia tiba-tiba pingsan di garasi rumahnya diduga karena mengalami pembengkakan otak yang parah.

Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, ia kemudian dinyatakan meninggal dunia, dokter yang memeriksanya mendiagnosis Summers mengalami keracunan air, yang secara medis dikenal sebagai hiponatremia.

Hiponatremia merupakan kondisi ketika ada terlalu banyak air di dalam tubuh dan tidak cukup natrium.

Hiponatremia merupakan kondisi ketika konsentrasi natrium dalam darah rendah secara tidak normal. Natrium adalah elektrolit yang membantu mengatur jumlah air yang ada di dalam dan di sekitar sel tubuh.

Pada kondisi hiponatremia, satu atau beberapa faktor, seperti kondisi medis tertentu hingga minum terlalu banyak air, menyebabkan natrium dalam tubuh menjadi encer.

Ketika hal ini terjadi, kadar air dalam tubuh meningkat, dan sel-sel mulai membengkak. Pembengkakan ini dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan, mulai dari yang ringan hingga yang mengancam jiwa.

Salah satu contohnya, mereka yang berlari dalam lomba lari yang panjang pada cuaca panas.

Mereka kehilangan garam dan air dalam keringat dan sering kali mengganti kehilangan cairan tubuh dengan minum terlalu banyak air. Kombinasi ini dapat mematikan karena dapat mengencerkan natrium yang tersisa di dalam tubuh.

Hiponatremia bisa menyebabkan gejala neurologis mulai dari kebingungan, kejang hingga koma. Tingkat keparahan gejala tergantung pada seberapa rendah kadar natrium dalam aliran darah dan seberapa cepat penurunannya.

Dalam banyak kasus, kadar natrium darah turun secara bertahap, hanya menimbulkan gejala ringan karena tubuh memiliki waktu untuk melakukan penyesuaian. Gejala akan menjadi lebih serius bila kadar natrium darah turun dengan cepat.

Tanda dan gejala lain dari hiponatremia sedang hingga berat meliputi:

  • Kram atau kelemahan otot
  • Mual dan muntah
  • Kelesuan, atau energi yang rendah
  • Sakit kepala
  • Perubahan status mental

 

Hiponatremia sangat berbahaya bagi banyak organ tubuh, terutama bagi otak.

Pada hiponatremia kronis, kadar natrium turun secara bertahap selama 48 jam atau lebih dan gejala yang menyertai biasanya lebih ringan.

Namun pada hiponatremia akut, kadar natrium turun dengan cepat sehingga mengakibatkan efek yang berpotensi berbahaya, seperti pembengkakan otak yang cepat, yang dapat mengakibatkan koma dan kematian.

Wanita premenopause disebut memiliki risiko terbesar untuk mengalami kerusakan otak yang berhubungan dengan hiponatremia.

Hal ini mungkin terkait dengan efek hormon seks wanita terhadap kemampuan tubuh untuk menyeimbangkan kadar natrium.

Jika Anda mengalami gejala hiponatremia, segera hubungi penyedia layanan kesehatan.

Hiponatremia dapat menjadi keadaan darurat jika kadar natrium Anda turun terlalu banyak atau terlalu cepat.***

Berita Lainnya

Index