Sepanjang Januari-Februari 2017, 64 Hektare Lahan di Riau Terbakar

Sepanjang Januari-Februari 2017, 64 Hektare Lahan di Riau Terbakar
Ilustrasi

PEKANBARU (WAHANARIAU) -- Wakil Komandan (Wandan) Satuan Tugas (Satgas) Siaga Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Riau, Edwar Sanger melaporkan luas areal lahan yang terbakar di Provinsi Riau sepanjang bulan Januari-Februari mencapai seluas 64 hektare.

"Berdasarkan laporan yang kami terima dari Januari hingga Februari ini, luas areal yang terbakar mencapai 64 hektare. Itu dah berhasil dipadamkan semua," kata Edwar Sanger yang sekaligus Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau ini ketika dikonfirmasi GoRiau.com di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Senin (20/2/2017).

Sementara itu diuraikan Danrem 031 Wirabima, Brigjen TNI Nurendi, dari 64 hektare lahan yang terbakar, diantaranya seluas 20 hektare di Pelalawan dan 5-10 hektare di Rokan Hilir.

"Kalau kita diamkan takutnya meluas," tuturnya.

Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, titik panas atau hotspot di Provinsi Riau meningkat drastis. Yang mana, terpantau tujuh hotspot pada Senin (20/2/2017) pagi.

Padahal hasil pantauan Minggu sore semalam, titik panas di Riau sempat nihil. Dari tujuh titik panas pagi ini, enam titik diantaranya terdapat di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) dan satu hotspot di Inhil.

Di Rohil, titik panas tersebut seluruhnya terdapat di Kecamatan Tanah Putih, yang kerap jadi langganan Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut). Sedangkan satu hotspot di Inhil terdeteksi di Kecamatan Mandah.

"Itu dengan level condifence di atas 50 persen. Sedangkan hotspot dengan level confidence di atas 70 persen kita hitung ada lima. Di Rohil sebanyak empat titik dan satu titik lagi di Inhil," ungkap Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin, Senin pagi. (goriau)

Berita Lainnya

Index