Berharap Angka Kemiskinan Turun Dibawah 10 Persen

Berharap Angka Kemiskinan Turun Dibawah 10 Persen
Ilustrasi (IST)

BANJAR BARU - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH) yang akhir-akhir ini gencar dilakukan pemerintah di berbagai daerah di tanah air bisa mengurangi angka kemiskinan sebanyak-banyaknya.

“Ya saya sampaikan harus turun. Harus turun di bawah 10 persen, harus turun. Angkanya berapa, harus turun di bawah 10 persen,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan usai menyerahkan KIP, PKH, dan Bantuan Sosial Pangan Rastra, di Lapangan Dr. Murjani, Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), Senin (26/3/2018) pagi.

Berdasarkan data Bada Pusat Statistik (BPS), penduduk miskin pada September 2017 sebesar 10,12 persen atau 26,58 juta orang dari total penduduk Indonesia. Jumlah itu mengalami penurunan sebesar 0,52 persen dibanding Maret 2017 sebesar 27,77 juta orang.

Presiden berharap penurunan angka persentase kemiskinan menjadi di bawah dua digit itu bisa dicapai pada tahun 2018 ini. “Harus 1 digit. Ini targetnya ya,” ujarnya.

BACA : Penjelasan Menkeu Sri Mulyani Soal Kondisi Utang Negara RI

Mengenai kemungkinan penambahan anggaran PKH, Presiden Jokowi mengatakan, nanti tahun depan akan diajukan untuk PKH ini bisa dinaikkan, karena memang banyak keluarga-keluarga yang sangat membutuhkan, baik untuk pendidikan anak, baik untuk gizi anak.

Dalam sambutannya pada acara tersebut, Presiden Jokowi mengemukakan bahwa di kartu PKH itu ada dana Rp1,890.000,00, yang bisa diambil dalam beberapa tahapan.  Tahapan pertama Rp500.000,00, kedua Rp500.000,00, ketiga Rp500.000, dan terakhir Rp390.000,00.

Presiden Jokowi yang didampingi Ibu Negara Iriana berharap, dari dana yang ada ini bisa dipakai untuk hal-hal yang berkaitan dengan sekolah dan pendidikan anak-anak, juga yang berkaitan dengan gizi anak-anak. “Karena dengan gizi yang baik anak-anak kita nanti akan pintar juga sehat,  ini penting sekali jangan,”ucapnya.

Namun Presiden mengingatkan, gizi tersebut untuk anak, bukan untuk bapaknya. “Untuk anak lho, untuk anak, ya jangan untuk bapaknya. Anaknya enggak diberikan, malah bapaknya yang diberi,” tutur Presiden.

BACA : Kementrian BUMN Benahi Pertamina Sebagai Induk Holding Migas

Berita Lainnya

Index